Teknologi
Senin, 15 September 2014 - 19:14 WIB

TRENDING SOSMED : Terapis Cantik Ini Lucuti Pakaian Buat Atasi Klien Kecanduan Konten Mesum

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sarah White, Terapis dengan Metode Lucuti Busana untuk Atasi Kecanduan Pornografi (sarahwhitemodeling.com)

Solopos.com, SOLO – Nama Sarah White tiba-tiba jadi perbincangan hangat di dunia maya. Sejumlah akun di forum internet, Kaskus memposting ulasan masing-masing tentang terapis yang menggunakan metode melucuti pakaian itu.

Sarah White disebut-sebut bisa menghilangkan kecanduan terhadap konten mesum. Namun cara yang ditawarkan pemilik situs terapis ini terbilang unik. Dia menggunakan terapi tanpa busana untuk menyembuhkan pasiennya.

Advertisement

“Saya percaya gairah adalah kunci kepercayaan dan keterbukaan klien kepada saya. Tetapi perlu diingat saya tidak sampai tanpa busana sama sekali,” demikian diterangkan Sarah dalam situs terapinya seperti dikutip Solopos.com,Senin (15/9/2014).

Dikatakan Sarah, selama ini ia sudah membantu lebih dari 1.000 orang yang kecanduan konten mesum di internet. Sarah melakukan terapi menggunakan webcam. Dia akan melucuti pakaiannya untuk memancing gairah kliennya.

Cara Sarah tak jarang dikritik netizen. Pasalnya cara ini sama dengan yang dilakukan pengguna layanan webcam mesum. Namun Sarah langsung membantah.

Advertisement

Ia mengatakan, adegan tanpa busana yang ia lakukan bisa membentuk keintiman antara terapis dan klien sehingga klien tak canggung untuk berbicara dengan Sarah.

“Banyak pelanggan saya yang mengaku merasakan perbedaan besar dari terapi seperti ini. Mereka mengatakan pergi ke terapis pada umumnya dan justru malu untuk mengakui apa yang mereka rasakan. Justru dengan begini klien akan makin terbuka dengan saya,” katanya dalam sebuah pernyataan di situs.

Karena metode yang dilakukan Sarah dianggap tidak etis, hingga kini sarjana jurusan Biologi itu tak memiliki lisensi. Meski begitu, dia mengklaim teknik yang ia kerjakan merupakan terobosan baru dalam dunia psikologi.

Advertisement

Sarah mengatakan, sesi terapi yang ia berikan bertujuan agar kliennya bisa lebih termotivasi, percaya diri, bisa meningkatkan keintiman dengan pasangan dan mencapai kehidupan yang lebih memuaskan, serta memahami efek negatif dari konten mesum.

“Saya juga lebih mudah mengidentifikasi sumber ketidakbahagiaan, stres, rasa malu, serta impotensi yang dialami klien. Saya bangga melakukan pekerjaan ini. Dengan kesan seksi yang saya ciptakan, saya bisa membantu masalah klien yang merasa hidupnya mulai berantakan karena kecanduan konten mesum,” kata Sarah.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif