Harianjogja.com, BANTUL – Permasalahan oknum guru SMP Pembangunan Piyungan berisial Hr, pengajar mata pelajaran Bahasa Inggris dengan seorang siswanya benama RCP akhirnya selesai dengan jalan musyawarah kekeluargaan.
Keduanya langsung “tos” alias berjabat tangan sebagai tanda saling sepakat memaafkan dan tidak akan melanjutkan ke jalur hukum atas insiden pemukulan guru terhadap murid terjadi Sabtu (13/9/2014) lalu.
Penyelesaian masalah secara kekeluargaan dilakukannya dalam pertemuan terbatas pihak sekolah, guru, siswa, orang tua murid disaksikan komite dan yayasan bertempat di SMP Pembangunan Piyungan, Senin (15/9/2014).
Pertemuan kedua belah pihak yang juga disaksikan aparat Babinkamtibmas mewakili Polsek Piyungan dipimpin Kepala SMP Pembangunan, Piyungan, Edi Nasrodin dan sejumlah wartawan.
“Alhamdulilah semuanya sekarang sudah klir. Keduanya sudah sepakat ‘TOS’ dan jabat tangan. Sudah tidak ada ganjalan dan dendam diantara kedua pihak. Sudah harus lebih baik lagi,” kata Edi, usai pertemuan berlangsung, Senin (15/9/2014) kemarin.
Menurut Edi, siswa didampingi orang tuanya bernama Ratno dengan pihak guru Hr sudah sepakat peristiwa memboikotan perintah guru berujung pemukulan terjadi di ruang kelas IX B menjadikan pelajaran berharga kedua belah pihak.
Pihak Hr selaku guru diminta harus lebih sabar dan kaya cara dalam menghadapi ragam karakter peserta didik. Sedangkan, bagi RCP, juga harus menjadi kesempatan berbenah diri dan menghormati siapapun guru yang sedang memberikan materi pelajaran.