SOLOPOS.COM - Pementasan pentas seni Festival Ketoprak di Balai Desa Bejiharjo, Selasa (12/8/2014). (JIBI/Harian Jogja/David Kurniawan)
Harianjogja.com, SLEMAN-Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Sleman menyelenggarakan Festival Ketoprak pada 10-18 September 2014.
Kegiatan yang diikuti oleh 17 kecamatan di Kabupaten Sleman tersebut digelar di Lapangan Parkir Denggung, Sleman.
Setiap malam, terdapat dua grup yang menampilkan pentas ketoprak masing-masing selama satu jam. “Kegiatan ini untuk menjada kelestarian budaya lokal, khususnya ketoprak,” kata Kepala Disbudpar Sleman, Ayu Laksmidewi, dalam rilisnya kepada wartawan, Senin (15/9/2014).
Moyudan dan Prambanan menjadi kecamatan yang tampil pada hari perdana Festival Ketoprak, Rabu (10/9/2014) lalu. Hari berikutnya giliran Minggir dan Seyegan, hari ketiga Cangkringan dan Kalasan, hari keempat Sleman dan Pakem, hari kelima Ngaglik dan Gamping, hari keenam Godean dan Turi, lalu hari ketujuh diisi Ngemplak dan Berbah.
Selanjutnya, Tempel dan Mlati akan tampil pada Rabu (17/9/2014) besok. “Depok akan jadi kecamatan terakhir yang tampil pada hari penutupan,” lanjut Ayu.
Melalui Festival Ketoprak ini, masyarakat Sleman, terutama generasi muda, semakin merasa memiliki dan bangga terhadap budayanya sendiri.
“Mengingat generasi muda kita selama ini lebih mengenal budaya-budaya kontemporer yang sebagian besar merupakan produk budaya asing,” ungkap Bupati Sleman, Sri Purnomo.
Sri Purnomo juga berharap para seniman ketoprak mengembangkan kreativitasnya agar pertunjukan yang disajikan mampu menarik minat masyarakat.
“Semoga di sini muncul bibit-bibit seniman ketoprak baru demi menghindari terputusnya regenerasi seniman ketoprak di Sleman,” ujarnya.