Jogja
Senin, 15 September 2014 - 23:20 WIB

AIR DI JOGJA : Setiap Tahun Turun 30 Centimeter, Ini Penyebabnya

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi sumur (Dailymail.co.uk)

Harianjogja.com, JOGJA – Kondisi muka air tanah di beberapa wilayah di DIY terus mengalami penurunan di setiap tahunnya.

Makin tingginya pembangunan fisik dan konsumsi air baku menjadi penyebabnya. “Ada degradasi permanen rata-rata 20 centimeter sampai 30 centimeter per tahun,” ungkap Kepala Bidang Energi Sumber Daya Mineral Dinas Pekerjaan Umum DIY, Edi Indrajaya saat ditemui Harian Jogja, Jumat (12/9/2014).

Advertisement

Menurutnya, angka itu diperoleh berdasarkan penelitian yang dilakukan semenjak 2012. Ia membagi penyebab faktor penurunan muka air tanah itu dari faktor alam dan manusia.

Faktor alam karena adanya musim kemarau dan kemudian kemungkinan tertutupnya pori-pori tanah karena peristiwa vulkanik Gunung Merapi.

Sedangkan faktor manusia karena semakin tingginya volume air yang diambil, belum lagi semakin gencarnya pembangunan fisik, sehingga membuat tergusurnya daerah resapan air.

Advertisement

Ia mengatakan, penurunan muka air tanah itu belum mencapai 20% dari panjang kedalaman air tanah, sehingga DIY belum dikategorikan daerah rawan.

Misalnya dengan kedalaman air tanah 100 meter, dengan penurunan yang terjadi setiap tahunnya itu belum mencapai 20 meternya sendiri. “Kalau dibiarkan bisa [rawan],” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif