News
Minggu, 14 September 2014 - 08:56 WIB

TEROR ISIS : Video ISIS Penggal Warga Inggris Beredar, Ancam Sekutu AS

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Potongan video yang menunjukkan warga Inggris, David Haines, menjelang dipenggal militan ISIS yang diketahui berlogat Inggris. (Istimewa/Reuters)

Solopos.com, LONDON — Militan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) atau kini disebut Islmic State (IS) kembali mengeksekusi warga asing. Sabtu (13/9/2014), ISIS meluncurkan video yang menunjukkan pemenggalan seorang pekerja sosial asal Inggris bernama David Haines.

Reuters melaporkan belum dapat memverifikasi video pemenggalan itu. Namun gambar di video itu mirip seperti adegan ekseskusi dua wartawan Amerika Serikat (AS), James Foley dan Steven Sotloff, bulan lalu.

Advertisement

David Haines, 44, adalah pria dengan dua anak asal Perth, Skotlandia. Dia diculik tahun lalu saat bekerja bersama agensi asal Prancis, ACTED.

Haines, a 44-year-old father of two from Perth in Scotland, was kidnapped last year while working for the French agency ACTED.

Video tersebut diberi judul “A Message to the Allies of America (Pesan untuk Sekutu Amerika)”. Adegan dibuka dengan pernyataan Perdana Menteri (PM) Inggris, David Cameron, soal kerja sama Inggris dengan pemerintah Irak dan pasukan Kurdistan untuk memerangi ISIS atau IS.

Advertisement

“Orang Inggris ini harus membayar untuk janjimu, Cameron, untuk mempersenjatai Peshmerga [pasukan Kurdi] melawan Islamic State,” kata seorang berbaju serba hitam dan mengenakan topeng. Eksekutor itu berbicara dengan logat Inggris dan berdiri di samping David Haines yang mengenakan jumpsuit warna oranye.

Video tersebut kemudian menunjukkan pemenggalan kepala Haines dalam posisi berlutut. Di bagian akhir, tampak ada sandera lain yang ditunjukkan si eksekutor. Pria bertopeng itu mengatakan sandera itu akan dibunuh jika David Cameron terus mendukung perang terhadap ISIS.

Cameron telah bereaksi dengan mengutuk aksi pembunuhan itu dan berjanji akan membawa si eksekutor itu ke pengadilan. “Ini adalah pembunuhan yang keji dan mengerikan terhadap pekerja sosial yang tak berdosa. Ini murni perbuatan iblis. Saya turut berduka bagi keluarga David Haines yang telah menunjukkan keteguhan dan ketabahan menghadapi cobaan ini,” kata Cameron yang dirilis Downing Street dan dikutip Reuters.

Advertisement

Dari Washington, juru bicara Badan Keamanan Nasional Gedung Putih, Caitlin Hayden, enggan berkomentar terhadap video itu. Dalam video itu, Haines sempat mengatakan bahwa Cameron bertanggungjawab atas eksekusi ini. “Anda melibatkan misi kemanusiaan dalam koalisi bersama AS untuk memerangi ISIS, persis seperti pendahulu Anda, Tony Blair,” katanya.

Haines melanjutkan, “mengikuti tren PM Inggris sebelumnya, [Cameron] tidak berani bilang tidak kepada Amerika. Sayangnya, itu adalah kami, masyarakat Inggris, yang akan membayar buat keputusan egois parlemen kami”.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif