Sport
Minggu, 14 September 2014 - 18:30 WIB

PERSIS SOLO VS PSGC CIAMIS : Diteror, Ribuan Anggota Pasoepati Tetap Serbu Ciamis

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pasoepati (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Demi mendampingi Persis Solo bertanding di Stadion Galuh, Ciamis, Selasa (16/9/2014), Pasoepati seperti tak peduli dengan risiko apa pun yang akan dihadapinya. Terbukti, mereka pun seperti mengabaikan teror yang diterimanya dari beberapa pihak, termasuk para pemain PSCS, demi mendukung timnya, Persis Solo, berlaga.

Hal ini diungkapkan menteri kreatifitas Pasoepati, Andre “Jaran”, Minggu (14/9/2014). Jaran mengaku melalui jejaring sosial dunia maya, beberapa pemain PSGC didapati menebar teror kurang suportif terhadap kelompok suporter Pasoepati.

Advertisement

“Ada bukti di jejaring sosial Twitter, beberapa pemain PSGC memberi ancaman pada Pasoepati saat ke Ciamis nanti. Tapi ancaman itu tidak membuat kami takut. Kami tidak ada masalah dengan mereka, jadi untuk apa kami takut,” ujar Jaran.

Andre Jaran menilai beberapa pemain PSGC yang memberikan ancaman itu terkesan ingin mengkambinghitamkan Pasoepati. Padahal, saat kalah 2-5 di Stadion Manahan, Rabu (10/9/2014) lalu, permasalahan para pemain PSGC terletak pada kepemimpinan wasit.

Dalam lawatan ke markas Laskar Ciung Wanara nanti, Jaran mengaku ada sekitar 1.500 suporter Pasoepati yang akan hadir. Ribuan suporter ini hadir lewat jalur pendaftaran yang dilakukan oleh DPP Pasoepati, selama beberapa hari belakangan.

Advertisement

“Jumlah itu belum termasuk yang ke Ciamis dengan menggunakan kereta api. Perkiraan saya kemungkinan yang akan hadir di Stadion Galuh, sekitar 1.800-2.000 suporter. Kami siap memerahkan Stadion Galuh,” ujar Jaran.

Disambut Viking
Pria yang juga menjadi dirigen Pasoepati di tribune B7 ini menambahkan, dalam lawatan ke Ciamis nanti, kelompoknya akan disambut oleh suporter Persib Bandung, Viking. Selama ini hubungan antara Viking dan Pasoepati memang terkenal harmonis dan tak pernah terlibat
konflik.

“Di sana nanti, kami kemungkinan tidak akan menggelar koreografi, seperti yang kami rencanakan sebelumnya. Untuk melakukan koreografi, kami tak mau membebankan biaya tambahan kepada para anggota. Jadi untuk lebih mudahnya kami akan menggunakan [melempar] roll papper saja,” imbuh Jaran.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif