Soloraya
Sabtu, 13 September 2014 - 23:31 WIB

KEKERINGAN SUKOHARJO : Bupati Wardoyo: Daerah Kekeringan Ya Itu-Itu Saja

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kekeringan (JIBI/Harian Jogja/Dok.)

Solopos.com, SUKOHARJO–Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya mengakui sebagian wilayahnya menjadi langganan kekeringan setiap tahun. Wilayah tersebut mayoritas di kawasan selatan atau kawasan yang berbatasan dengan Kabupaten Wonogiri.

“Daerah yang mengalami kekeringan ya itu-itu saja. Daerah tersebut terletak di dataran tinggi sesuai letak geografis di daerah selatan yang merupakan daerah pegunungan,” ujar dia ketika ditemui wartawan di Sukoharjo, Sabtu (13/9/2014).

Advertisement

Seperti diketahui Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo menerima pengajuan air bersih secara rutin setiap hari di tiga kecamatan di Sukoharjo. Karena pada musim kemarau seperti sekarang ini sebagian kawasan selatan Sukoharjo mengalami kesulitan air bersih.

“Tiga kecamatan yang mengajukan permintaan air bersih tersebut yakni Kecamatan Tawangsari, Weru dan Bulu,” ujar Kasi Kedaruratan BPBD Sukoharjo, Margono ketika ditemui wartawan Rabu (10/9).

Advertisement

“Tiga kecamatan yang mengajukan permintaan air bersih tersebut yakni Kecamatan Tawangsari, Weru dan Bulu,” ujar Kasi Kedaruratan BPBD Sukoharjo, Margono ketika ditemui wartawan Rabu (10/9).

Di Kecamatan Tawangsari permintaan dropping air bersih untuk memenuhi kebutuhan seratusan kepala keluarga di Dukuh Plumbon, Desa Watubonag.

Di Kecamatan Weru kekeringan di Dukuh Candi, Desa Ngreco dan di Kecamatan Bulu ada di Dukuh Jatirejo dan Ngesong, Desa Kamal.

Advertisement

Margono mengatakan, setiap hari pihaknya banyak menerima pengajuan permintaan dropping air bersih dari warga di berbagai daerah.

Mereka banyak mengajukan permintaan dropping air karena pada musim kemarau ini wilayah mereka dilanda kekeringan.

Menurut dia kawasan Sukoharjo bagian selatan seperti Weru, Bulu dan Tawangsari dinilai menjadi daerah merah rawan kekeringan yang masuk data BPBD setiap tahun.

Advertisement

Dia menjelaskan dropping air bersih di empat dukuh tersebut sudah terjadwal dengan jumlah permintaan air bersih mencapai 6-8 tangki per hari. Masing-masing per tangki berisi sebanyak 5.000 liter air.

Lebih lanjut Bupati menjelaskan terkait kondisi tersebur pihaknya siap mencukupi kebutuhan air dari warga yang mengalami kekurangan air bersih berapapun jumlahnya. Karena itu pihaknya meminta warga yang kekurangan air bersih membuat surat permohonan.

Dia mengungkapkan, Pemkab Sukoharjo telah mengalokasikan anggaran yang cukup untuk mengatasi bencana alam, termasuk kekeringan.

Advertisement

Pihaknya mengaku telah menggarkan dana untuk bencana alam tersebut melalui APBD.

“Karena itu warga yang kekerungan air bersih tinggal buat surat permohonan bantuan. Nanti pasti akan segera kami kirim sesuai jumlah yang diminta,” ujar Wardoyo.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif