Soloraya
Jumat, 12 September 2014 - 14:15 WIB

KEKERINGAN DI KLATEN: BPBD Klaten Usulkan Penetapan Status Darurat Kekeringan

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto ilustrasi dropping air bersih. (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Solopos.com, KLATEN – Wilayah terdampak kekeringan di Klaten tahun ini bertambah dibanding tahun lalu yakni dari 28 desa menjadi 33 desa. Dengan kondisi itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat mengajukan status darurat kekeringan ke Bupati Klaten.

Kepala Pelaksana BPBD Klaten, Sri Winoto, mengatakan dampak musim kemarau tahun ini lebih luas dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Advertisement

“Musim hujan yang diperkirakan mulai Awal November, akan mengakibatkan wilayah yang terdampak krisis air bersih bakal terus bertambah karena sumber air semakin banyak yang mengering. Untuk itu, kami akan mengajukan status darurat kekeringan ke Bupati Klaten untuk penanganan lebih serius,” katanya, Jumat (12/9/2014).

Jika surat penetapan darurat kekeringan turun, kata dia, BPBD akan lebih leluasa untuk menanggulangi krisis air bersih yang dirasakan sekitar 80.000 orang.

“Jika status darurat ditetapkan, BPBD bisa mengambil langkah yang lebih luas. Seperti pemanfaatan dana siap pakai yang sudah dianggarkan dalam APBD Kabupaten. Dari total dana siap pakai sebesar Rp1 miliar, saat ini menyisakan Rp 550 juta,” tutur Sri Winoto. 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif