SOLOPOS.COM - KENAIKAN GAS ELPIJI 12 KG Pekerja menata tumpukan gas elpiji 12 kg di salah satu agen di Jakarta, Selasa (2/1). Untuk menekan kerugian bisnis elpiji 12 kg yang mencapai rata-rata Rp6 triliun per tahun, Pertamina menaikkan harga elpiji nonsubsidi tabung 12 kg secara serentak di seluruh Indonesia dengan rata-rata kenaikan di tingkat konsumen sebesar Rp3.959 per kg atau 68% menjadi Rp117.708 per tabung setelah harga sebelumnya Rp70.200 per kg.
Solopos.com, SOLO--Kenaikan harga gas diberlakukan. Pertamina menaikkan harga elpiji 12 kg Rp1.500. Beberapa pengecer di Soloraya menaikkan harga elpiji 12 kg Rp112.000. Namun masih ada pengecer yang memberlakukan harga lama, Rp100.000.
Pengecer di Colomadu, Farida, menuturkan masih menjual elpiji 12 kg dengan harga lama, yakni Rp100.000 per tabung.
Dia menyampaikan mendapat kiriman elpiji 12 kg yang harganya naik Rp20.000 per tabung dari harga sebelumnya. Namun Farida memilih untuk menunda kulak elpiji 12 kg sampai ada informasi resmi.
Pertamina menyebutkan sosialisasi kenaikan harga elpiji 12 kg sudah dilakukan oleh sales representative (SR) di masing-masing wilayah.
Spanduk pemberitahuan harga baru elpiji 12 kg ke seluruh agen, pangkalan, SPBU dan modern outlet akan dibagikan hari ini.
Maksimal selisih harga elpiji 12 kg di pangkalan dan modern outlet adalah Rp4.000 per tabung, terutama yang berada di radius 60 km dari SPBE.
Hal ini supaya harga jual tidak terlalu tinggi seperti yang terjadi di awal tahun lalu, yang sampai menjual Rp120.000 padahal harga dari agen hanya Rp90.000 per tabung.
Sedangkan untuk pangkalan dan modern outlet yang berada di radius lebih dari 60 km, selisih harga ditentukan oleh masing-masing pemerintah daerah (pemda).