Soloraya
Selasa, 9 September 2014 - 04:32 WIB

PENCULIKAN ANAK SOLO : Tak Dilaporkan, Kasus Penculikan Bocah Masuk Catatan Khusus Polisi

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi berboncengan sepeda motor (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Dengan dalih mengalami trauma mendalam, kasus dugaan penculikan atas NRA, 12, bocah kelas VI SD, tak dilaporkan ke polisi. Menanggapi sikap orang tua bocah korban penculikan yang memilih tak mengadukan kasus tersebut, polisi Solo memasukkan kasus itu dalam catatan khusus.

Sikap polisi Solo itu dikemukakan Kasatreskrim Polresta Solo Kompol Guntur Saputro yang ditemui Solopos.com di kantornya, Senin (8/9/2014). Ia menyatakan jika peristiwa penculikan tersebut benar terjadi maka hal itu menjadi catatan khusus polisi kendati tak diadukan pihak korban.

Advertisement

Seperti diberitakan Solopos.com, NRA sebagaimana dikisahkan ayahandanya, Sg, 46, sempat diajak pergi oleh seorang lelaki tak dikenal saat bersepeda menuju rumah budenya di kawasan Kampung Sewu. NRA yang ketakutan turun dari sepeda motor pelaku saat kendaraan roda dua itu berhenti di Palur, Karanganyar.

Akibat peristiwa itu, bocah warga Kelurahan Sewu, Jebres, Solo, Jawa Tengah itu, menurut Sg, kini sangat berbeda dengan sebelumnya. Ia lebih tertutup kepada orang lain, bahkan tampak sangat takut jika ada orang yang datang ke rumah, terlebih lagi apabila orang tersebut tidak ia kenal.

Menyadari kondisi psikologi NRA sangat buruk, Sg memilih tidak melaporkan peristiwa yang dialami anaknya itu ke Polsek Jebres ataupun Polresta Solo. Dia khawatir proses hukum akan berdampak buruk bagi psikologi NRA.

Advertisement

Kendati pihaknya tidak menerima laporan dari keluarga korban, Kasatreskrim Polresta Solo Kompol Guntur Saputro yang ditemui secara terpisah mengatakan peristiwa tersebut menjadi catatan khusus. Apabila benar peristiwa itu penculikan, kata dia, kejadian tersebut menandakan ada sindikat penculik anak di Solo.

Terlebih lagi, imbuhnya, pelaku pada aksi Kamis lalu gagal. Menurut Guntur, bisa saja pelaku saat ini sedang menyusun rencana untuk melancarkan aksi lagi. “Olah karena itu kami mengimbau kepada para orang tua agar lebih intensif mengawasi anak. Penting juga berkoordinasi dengan pihak sekolah tempat anak bersekaloh, agar pengawasan di sekolah bisa terus dilaksanakan,” papar Guntur mewakili Kapolresta Solo, Kombes Pol. Iriansyah.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif