SOLOPOS.COM - Seorang calon jamaah haji asal Sleman harus menggunakan kursi roda. (Rima Sekarani/JIBI/Harian Jogja)
Harianjogja.com, SLEMAN-Calon jamaah berkursi roda tidak perlu cemas saat menjalankan ibadah haji. Mereka mendapatkan pendampingan khusus agar tetap bisa khusyuk menunaikan serangkaian ibadah di tanah suci.
Sakit pinggang yang diderita Sri Sutarti membuat perempuan berusia 61 tahun itu kesakitan jika berjalan jauh. Akibatnya, calon jamaah haji asal Tempursari, Sardonoharjo, Ngaglik tersebut harus dibantu dengan kursi roda.
“Boyoken. Kakinya kalau buat jalan itu sakit,” kata Sutarti saat acara pelepasan calon jamaah haji kloter 24 di Masjid Agung Sleman, Selasa (9/9/2014).
Untuk memudahkan pemberangkatan calon jamaah berkursi roda ke Asrama Haji Donohudan, Solo, Pemkab Sleman menyediakan mobil ambulans. Fatimah pun mengaku akan ikut ambulan agar lebih mudah saat menaikkan dan menurunkan kursi roda. Sementara tas dan segala bekalnya diurus suami yang naik bus.
Tahun ini, Fatimah akan menjalankan ibadah haji bersama ayah dan suaminya. “Ujian orang berbeda-beda. Kita harus tetap berangkat walau nanti pakai kursi roda,” kata Hadiyanto, suami Fatimah.
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Sleman, Lutfi Hamid mengatakan pihaknya telah mengantisipasi adanya calon jamaah haji yang membutuhkan layanan khusus. “Sakit memang tidak bisa diprediksi, tapi kami sudah siapkan pendamping untuk di Donohudan,” papar Lutfi.
Pendampingan akan tetap berlanjut hingga jamaah haji menyelesaikan serangkaian ibadah di tanah suci. “Sampai di tanah suci akan ada petugas dari Tim Kesehatan Haji Indonesia yang selalu menyertai jamaah,” kata Lutfi menjelaskan.
Sebanyak 927 calon jamaah haji asal Sleman dilepaskan secara bertahap hingga Kamis (11/9/2014) besok. Setelah kloter 23 dan 24, berikutnya giliran kloter 26 diberangkatkan pada Rabu (10/9/2014). Sementara kloter 27 dan 29 menyusul pada hari berikutnya.