News
Senin, 8 September 2014 - 09:30 WIB

SOLOPOS HARI INI : Soloraya Hari Ini: Tunggakan Listrik Capai Rp7 Miliar, Kirab Dewa hingga Pasar Tanggul Dipasangi Televator

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Senin, 8 September 2014

Solopos.com, SOLO – Berita utama Halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini, Senin (8/9/2014) memberitakan Pejabat Humas PLN Area Solo, Soeharmanto mengatakan Tunggakan pembayaran listrik pelanggan Perusahaan Listrik Negara (PLN) Area Solo mencapai Rp7 miliar.

Kabar lain, sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM) di Sukoharjo berencana menggelar demo pada pelantikan anggota terpilih DPRD Sukoharjo periode 2014-2019, Senin ini.

Advertisement

Simak rangkuman berita Soloraya Harian Umum Solopos edisi Senin, 8 September 2014, berikut;

PERILAKU KONSUMEN: Tunggakan Listrik Capai Rp7 Miliar

Tunggakan pembayaran listrik pelanggan Perusahaan Listrik Negara (PLN) Area Solo mencapai Rp7 miliar. Pejabat Humas PLN Area Solo, Soeharmanto, mengatakan jumlah itu merupakan akumulasi tunggakan tahun-tahun sebelumnya hingga awal September 2014, yang berasal dari 11 rayon.

Advertisement

Dia mengakui sulit menekan tunggakan mendekati zero atau Rp0. Namun, PLN Area Solo bakal berupaya mengurangi angka tunggukan minimal Rp1 miliar pada tahun ini. Dia menjelaskan untuk Rayon Kota ada sekitar 7.766 lembar tagihan dengan nilai mencapai Rp1,6 miliar hingga Kamis (4/9).

Dia menjelaskan tunggakan tersebut lebih besar dibandingkan bulan sebelumnya senilai Rp500-an juta. Soeharmanto menyampaikan tingginya tunggakan dipengaruhi tahun ajaran baru, banyaknya acara hajatan, dan dampak dari Lebaran. Ketiga faktor itu membuat penghasilan masyarakat tersedot, sehingga lalai membayar tagihan listrik.

“Untuk mengurangi tunggakan tersebut kami membentuk tiga tim tusbung [pemutusan sambungan] yang masing-masing tim terdiri atas mekanik, bagian administrasi, dan petugas baca meter. Petugas tersebut bertanggung jawab mendatangi pelanggan, terutama yang tunggakannya besar dan alamat yang jelas [mudah dicari],” terang Soeharmanto kepada wartawan beberapa waktu lalu.

Dalam kunjungan ke pelanggan tersebut, ujar dia, pihaknya menawakan dua opsi kepada mereka, yaitu membayar atau diputus sambungan llistriknya.

Advertisement

(Baca Juga: Pelanggan Bandel, Tunggakan Listrik di Soloraya Mencapai Rp7 Miliar)

PELANTIKAN ANGGOTA DPRD: LSM Ancam Demo, Polisi Kerahkan 240 Personel

Sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM) di Sukoharjo berencana menggelar demo pada pelantikan anggota terpilih DPRD Sukoharjo periode 2014-2019, Senin (8/9) ini.

Polres Sukoharjo siap menerjunkan 240 personel untuk mengamankan jalannya pelantikan. “Besok [hari ini] saya dan teman-teman dari perkumpulan LSM di Sukoharjo akan melakukan aksi demo. Kami menilai mereka yang terpilih menjadi anggota DPRD banyak yang tidak amanah,” ujar Ketua LSM Gerakan Nasional Penegakan Hak Asasi Manusia (GNP HAM) Sukoharjo, Joko Cahyono, ketika dihubungi Espos, Minggu (7/9).

Advertisement

Menurut dia, mereka yang berhasil lolos dalam Pemilu Legislatif 9 April 2014 lalu di Sukoharjo mayoritas hanya yang berduit. Banyak fungsionaris partai politik yang kalah dari mereka yang berkantong tebal. Terkait itu, Joko dan sejumlah aktivis LSM lainnya di Kota Makmur pada pelantikan pagi ini akan menyuarakan ketidakberesan tersebut ke masyarakat. Dia berharap di masa mendatang kejadian yang dianggap mencoreng wajah demokrasi di Sukoharjo ini tidak terulang lagi.

Secara terpisah, Kapolres Sukoharjo, AKBP Andy Rifai, yang ditemui wartawan seusai Deklarasi Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Sukoharjo Menolak Gerakan Radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di Pendapa Pemkab Sukoharjo, Sabtu (6/9) malam, mengaku telah mendapat informasi ihwal akan adanya aksi demo tersebut.

(Baca Juga: Hari Ini Legislator Dilantik, LSM Sukoharjo Gelar Demo, DPRD Sukoharjo Dilantik Hari Ini, LSM Ancam Berdemo, 240 Polisi Siaga)

AGENDA BUDAYA: Menyukuri Rezeki Melalui Kirab Dewa

Advertisement

Terik sinar matahari terasa menyengat. Hal itu tak menyurutkan langkah ratusan peserta Kirab Dewa Bumi alias Kongo Hok Tik Cing Sien, Minggu (7/9).

Kegiatan tersebut dipusatkan di Klenteng Tien Kok Sie, Pasar Gede, Solo, serta dimeriahkan oleh Klenteng Poo An Kiong Coyudan. Kirab ini digelar dalam rangka menyambut festival musim gugur di Tiongkok dan penghormatan terhadap Dewa Bumi. Perayaan ini sebenarnya jatuh pada Senin (8/9) atau bulan 8 tanggal 15 Imlek. Namun karena berbagai pertimbangan, kirab digelar sehari lebih awal.

Bagi peserta kirab, mengarak Dewa Bumi adalah bentuk ucapan terima kasih atas kemakmuran yang telah mereka nikmati. Tepat sebelum kirab diberangkatkan, para peserta melakukan puja bakti. Seusai puja bakti, mereka kemudian berkumpul di depan Klenteng Tien Kok Sie.

Serba Merah

Berbeda dari tahun sebelumnya, kirab kali ini lebih semarak dengan bergabungkan umat yang biasa beribadah di Klenteng Poo An Kiong, Coyudan. Dengan menggunakan pakaian berwarna serba merah, mereka membentuk barisan.

Barisan pertama diisi pembawa bendera merah putih dari Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) Kota Solo. Grup drumband serta kesenian barongsai dari Kesatuan Yonarhanudse 15 Kodam IV/Diponegoro juga ikut menyemarakkan rangkaian kirab Dewa Bumi.

Advertisement

Beberapa peserta lainnya mem bawa rupang Dewa, sedangkan empat orang bertugas menandu Dewa Bumi yang juga ikut dikirab. Rupang Dewa Bumi, dua pengawalnya, dan penjaga bumi juga diarak.

Rute kirab mulai Klenteng Tien Kok Sie kemudian Jl. Jenderal Sudirman, Jl. Ronggowarsito, Keprabon, Jl. Slamet Riyadi, Jl. Yos Sudarso, Klenteng Poo An Kiong Coyudan, Jl. Slamet Riyadi, PGS, Jl. Kapten Mulyadi, Jl. R.E Martadinata, dan berakhir di Klenteng Tien Kok Sie. Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo membuka kirab tersebut.

(Baca Juga: Umat Klenteng Pasar Gede Arak Arca Dewa Bumi)

REVITALISASI PASAR TRADISIONAL: Pasar Tanggul akan Dilengkapi Travelator

Pemerintah Kota (Pemkot) Solo akan melengkapi Pasar Tanggul di Kampung Sewu dengan travelator. Travelator adalah eskalator datar tanpa anak tangga yang memudahkan para pembeli membawa barang belanjaan.

Tujuan Pemkot, khususnya Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) membuat travelator adalah untuk membuat nyaman para pengunjung ketika berbelanja di pasar tradisional. Hal tersebut diungkap Kepala DPP, Subagiyo.

Menurut dia, pengadaan travelator merupakan inovasi terbaru untuk pasar tradisional di Kota Bengawan. Subagiyo mengatakan Pasar Tanggul didesain dua lantai. “Desain secara umum adalah dua lantai yang dilengkapi travelator untuk memudahkan pembeli maupun pedagang ketika membawa barang,” ujar dia saat dihubungi Espos, Minggu (7/9).

Subagiyo menambahkan Pasar Tanggul akan punya sekitar 40 kios. Sementara itu, jumlah los sebanyak 100 unit. Menurut Subagiyo, jumlah kios dan los tersebut disesuaikan dengan jumlah pedagang yang kini direlokasi di Lapangan Kampung Sewu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif