Lifestyle
Senin, 8 September 2014 - 04:32 WIB

BISNIS KULINER: Manisnya Berjualan Oleh-oleh Tradisional...

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Toko Elangga Jaya di Pasar Oleh-Oleh, Jongke, Solo. (Putu Wiggih Diesta/JIBI/Solopos.com)

Solopos.com, SOLO — Berbisnis kuliner tak harus menjual produk sendiri. Cukup dengan menjual produk orang lain pun keuntungan menggiurkan bisa menyumpal kocek. Usaha menjual oleh-oleh, khususnya oleh-oleh makanan khas Solo bikinan orang lain inilah yang hingga kini ditekuni Arini Wahyuning pemilik Toko Elangga Jaya. Terbukti. Dari masa ke masa, toko Arini pun semakin meraksasa.

Awalnya, pada tahun 1999, seiring dengan berdirinya Pasar Oleh-Oleh Jongke, Arini memulai usahanya dengan membuka satu kios makanan oleh-oleh khas Solo di Pasar Oleh-Oleh, Solo. Perlahan tapi pasti, usaha menjual makanan oleh-oleh ini berkembang pesat, hingga pada tahun 2009 ia mampu membeli empat kios di kanan kiri tokonya demi memperluas usaha di Jl. dr. Rajiman 616, Jongke, Solo, Jawa Tengah itu.

Advertisement

Seiring majunya usaha perdagangan selama lima tahun, pada 2014, Arini memberi nama tokonya dengan nama Elangga Jaya. Nama Elangga Jaya merupakan singkatan dari Elang Keluarga Jaya, yang diambil dari burung Elang berarti kuat, sedangkan Keluarga Jaya berarti kejayaan atau kemakmuran bagi keluarga.

Arini sangat memperhatikan kualitas dan harga produk yang akan dijual supaya konsumen tak kecewa membeli oleh-oleh di tokonya. Ketelitian dalam menjaga kualitas komoditas perdagangan itulah yang mestinya menjadi kunci sukses Elangga Jaya.

Saat dijumpai Solopos.com, Minggu, (3/8/2014), ibu dua anak ini mengatakan, “Oleh-oleh yang dijual di sini rasanya lebih enak karena saya selektif dalam memlih produk untuk dijual.”

Advertisement

Seleksi Ketat
Arini melakukan serangkaian seleksi untuk melihat daya tarik konsumen terhadap produk baru yang ditawarkan pemasok ke tokonya. Ia mencicipi sendiri produk yang akan dijual demi mengetahui rasa produk yang bakal mencerminkan citra tokonya. Harga yang ditawarkan pun dipastikannya mampu bersaing dengan toko lain.

Sebagian besar pasokan makanan oleh-oleh yang dijual di Elangga Jaya berasal dari Solo. Misalnya karak bratan yang berasal dari Kampung Bratan, Laweyan, Solo. Arini juga menerima pasokan dari kota lain, sebutlah misalnya keripik tempe khas Malang dan dodol khas Bandung. Maka bisa dimaklumi jika konsumen menjumpai pula makanan dari daerah lain di toko yang menyandang sebutan toko oleh-oleh khas Solo itu.

Arini yang mengecap manisnya jualan oleh-oleh tradisional selama 15 tahun ini mengatakan bahwa omzet yang didapat bisa mencapai puluhan juta setiap bulan. Seolah tak puas mencecap manisnya berjualan makanan oleh-oleh di Pasar Jongke, Arini dalam waktu dekat ini berencana membuka cabang baru di Kampung Kabangan, Laweyan, Solo. (Putu Wiggih Diesta/JIBI/Solopos.com)

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif