Solopos.com, KLATEN — Pahami dulu asal usul destinasi wisata sebelum berniat mempromosikannya. Ungkapan itu tampaknya pas disandingkan dalam perhelatan Grand Final Mas Mbak Klaten 2014 yang digelar di Alun-alun Klaten, Sabtu (6/9/2014) malam.
Layaknya calon duta wisata, sejumlah peserta grand final fasih memaparkan potensi wisata Kota Bersinar berikut kiat mengembangkannya. Namun, ada pula yang masih gagap memahami wisata wilayah sendiri.
Gilang Ramadan, peserta Mas Mbak Klaten asal Kecamatan Gantiwarno, tampaknya menjadi finalis yang paling apes malam itu. Entah karena grogi atau tidak mengerti, dirinya salah menerangkan lokasi Objek Mata Air Cokro (OMAC) hingga dua kali dalam sesi tanya jawab.
Umbul Cokro yang secara geografis berada di Kecamatan Tulung ia “pindahkan” ke Kecamatan Karanganom. “OMAC itu merupakan salah satu potensi wisata di Desa Cokro, Kecamatan Cokro,” ujarnya disambut gelak tawa warga yang memadati Alun-alun. Tahu jawabannya kurang pas, Gilang buru-buru mengoreksi. “Eh, Kecamatan Karanganom,” ujarnya dengan wajah bingung. Warga kontan menyahut “Tulung” setelah jawaban Gilang kembali meleset.
Tak hanya Gilang yang keseleo lidah. Finalis asal Delanggu, Hernawan Setya Budi, sempat salah menyebut lokasi Makam Sunan Pandanaran, Kecamatan Bayat, menjadi Kabupaten Bayat. Namun, kekurangannya itu ditutup dengan penjelasan gamblang soal sejarah makam.
Atmosfer Baru
Perhelatan Mas Mbak Klaten tahun ini seolah membawa atmosfer baru. Jika sebelumnya ajang serupa digelar di Pendapa Pemkab Klaten, kini pemilihan duta wisata dilakukan di ruang terbuka. Ribuan warga Kota Bersinar tumpah ruah memadati Alun-alun bersama keluarga. Sejumlah penonton bahkan rela nglesot meski lapangan cukup berdebu.
Mereka antusias menyimak penampilan Mas Mbak yang malam itu mengenakan setelan beskap dan kebaya. Salah satu penampilan yang menarik perhatian datang dari Antonius Raga Wida Dirgantara. Warga Ngawen itu mampu meramu Sop Ayam Pak Min, salah satu kuliner khas Klaten, agar berdaya guna bagi pariwisata daerah.
Kiatnya sederhana, menempelkan informasi mengenai destinasi wisata di warung padat pengunjung itu. Idenya ini membawa Antonius menyabet Juara II Mas Klaten. Sedangkan Juara I Mas Mbak diraih Bagas Maulana Sutardi asal Trucuk dan Mega Putri Pamungkas asal Polanharjo.
Bupati Klaten, Sunarna, yang hadir dalam acara, mengapresiasi 20 peserta yang sukses memasuki babak final. Menurutnya, finalis memiliki mental dan pengetahuan yang cukup untuk mempromosikan Klaten. Hanya, Bupati mewanti-wanti peserta agar terus meningkatkan kapasitas diri. “Kalian calon orang-orang hebat, tapi jangan lupa kerja keras. Untuk Juara I, tantangan di Duta Wisata Jawa Tengah sudah menanti,” ucap Bupati.
Juara Mas Mbak Klaten 2014
No Juara Mas Klaten Mbak Klaten
1. Juara I Bagas Maulana S. Mega Putri Pamungkas
2. Juara II Antonius Raga W.D. R.R. Noorlita Sari D.
3. Juara III Hernawan Setyo B. Vina Ardiana
4. Juara Persahabatan Andre Hardib P. Floryberta Kusuma Putri
5. Juara Favorit Bagas Maulana S. Floryberta Kusuma Putri
6. Juara Fotogenic Dimas Candra I. Kartini Puji Rahayu (cha)