Soloraya
Minggu, 7 September 2014 - 11:15 WIB

Bendungan di Jatiroto Wonogiri Tiba-Tiba Ambrol

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Dam Kepuh 1 Jatiroto, Wonogiri, yang ambrol. (Trianto Heru S/JIBI/Solopos)

Solopos.com, WONOGIRI — Bendungan atau Dam Kepuh 1 di Dusun Pengkol, Desa Cangkring, Kecamatan Jatiroto, Wonogiri, ambrol. Ambrolnya bangunan hasil renovasi 10 tahun lalu mengagetkan petani yang memanfaatkan air karena tidak terjadi banjir.

Akibatnya, tanaman padi seluas 25 hektare kekeringan. Kepala Dusun Kepuh, Desa Cangkring, Wardoyo bercerita, petani mengetahui bangunan dam ambrol pada Rabu (3/9/2014) sekitar pukul 05.00 WIB. Akibatnya, lahan pertanian seluas 25 hektare terancam kering jika pasokan air tidak segera dialirkan.

Advertisement

Sementara itu, tanaman padi yang sudah ditanam tidak terpenuhi ketercukupan air sehingga dikhawatirkan daunnya mengering. “Tidak ada hujan dan tidak banjir tapi tiba-tiba bangunan bendung ambrol,” ujar Wardoyo.

Menurutnya, pembangunan dam meski dipindah dari lokasi lama. Wardoyo menilai, lokasi bendung lama tidak memungkinkan didirikan bangunan lagi karena kedalaman air mencapai 9 meter. “Bangunan bendung baru bisa didirikan di bawah dam lama tetapi meski dibangun sayap agar tidak menggerus lahan sawah di sekitarnya.”

Pada bagian lain, Wardoyo menyatakan sebelumnya Dam Kepuh 2 yang berada di Dusun Cangkring atau berjarak sekitar 5 km di bawah Dam Kepuh 1, terlebih dahulu bocor. Akibatnya, air tak terbendung sehingga mengakibatkan lahan pertanian seluas 70 hektare terancam kering.

Advertisement

Namun, ujarnya, petani berinovasi memanfaatkan mesin disel untuk mengangkat air dari aliran Sungai Cangkring tersebut. Mesin disel dipergunakan untuk menyedot air guna mengaliri lahan pertanian.
“Petani merogoh kocek senilai Rp120.000 per hari untuk ongkos sewa mesin disel. Jadi belum diperbaikinya Dam Kepuh 2 menyebabkan petani tombok. Renovasi Dam Kepuh 2 dilakukan setahun lalu tetapi awal tahun ini bocor. Anggaran renovasi sekitar Rp400 juta.”

Anggota DPRD Wonogiri asal Kecamatan Jatiroto, Jati Waluyo berharap kedua dam itu segera dibangun kembali. “Langkah pertama, petani yang mendapat air dari Dam Kepuh 1 bisa bergotong-royong membangun bendung kecil agar air sungai mengalir ke saluran irigasi. Pemkab Wonogiri bisa membantu bronjong kawat atau yang lain agar air sungai bisa dimanfaatkan petani.”

Menurutnya, saat ini lahan pertanian sudah ditanami tanaman padi dengan usia sekitar sebulan. “Jangan sampai tanaman padi tersebut mati karena hasil pertanian menjadi mata pencaharian warga Dusun Pengkol maupun warga Dusun Sugihan,” jelas wakil rakyat dari Partai Gerindra tersebut.

Advertisement

Kondisi Dam di Desa Cangkring, Kecamatan Jatiroto, Wonogiri:
No.    Uraian          Volume lahan yang teraliri          Direnovasi
1.       Dam Kepuh 1         25 ha lahan sawah  2004
2.       Dam Kepuh 2         70 ha lahan sawah  2013

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif