News
Sabtu, 6 September 2014 - 10:45 WIB

ISIS DI INDONESIA : Panglima TNI: Perangi ISIS dengan SUMUK

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jenderal TNI Moeldoko (JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, MALANG – Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko menyatakan gerakan radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) atau Negara Islam Irak dan Suriah dapat diperangi dengan SUMUK atau Solidaritas Umat Muslim Untuk Kebinekaan atau Keberagamaan.

“Kebinekaan atau keberagamaan itu ciptaan Allah, karena itu kalau ada yang melawan kebhinnekaan berarti melawan kehendak Tuhan,” katanya saat meresmikan Pesantren Rehabilitasi Mental Az Zainy di Tumpang, Malang, Jumat (5/9/2014) malam.

Advertisement

Di hadapan ribuan masyarakat dan ulama se-Malang Raya yang menghadiri peresmian pesantren yang mendidik 1.600-an orang gila, pecandu narkoba, dan kelainan mental lainnya itu, jenderal bintang empat itu menyebut istilah ISIS dan SUMUK sebagai pelesetan dari Bahasa Jawa yakni ISIS berarti sejuk dan SUMUK berarti gerah/panas.

Artinya, keberadaan ISIS seharusnya menyejukkan tapi justru membuat “panas” di mana-mana.

“ISIS merupakan musuh bersama. Mereka [ISIS] sudah mulai ada di Indonesia, tapi kami sudah mengantongi peta kekuatan mereka, karena kita sudah mendeteksi pengikuti ISIS dari sini yang pernah ke Turki, Suriah, Irak, dan sebagainya,” katanya.

Advertisement

Menurut dia, pesantren yang merehabilitasi berbagai jenis kelainan mental itu penting, apalagi pengikut ISIS dan mereka yang suka meledakkan diri sendiri dengan orang lain di sekitarnya itu juga merupakan “orang gila baru” yang juga harus diperangi.

“Orang gila baru itu lebih berbahaya daripada orang gila yang ada di pesantren ini, karena itu saya mengajak para ulama dan masyarakat untuk bekerja sama dengan prajurit saya di Kodam, Korem, Kodim, Koramil, hingga Babinsa untuk membangun nasionalisme atau SUMUK itu,” katanya.

Sementara itu, pengasuh Pesantren Rehabilitasi Mental Az Zainy, Tumpang, Malang, KH Zain Bay, menyatakan kebanggaannya atas kedatangan Panglima TNI untuk meresmikan pesantren yang memiliki perpaduan arsitek Timur Tengah dan Eropa itu.

Advertisement

Acara peresmian juga ditandai dengan pembacaan Deklarasi Penolakan ISIS oleh Ulama se-Malang Raya yang dibacakan KH Mashudi Busyiri yang antara lain menegaskan penolakan para ulama terhadap ISIS karena bertentangan dengan Pancasila dan mengancam NKRI.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif