SOLOPOS.COM - Pekerja memasang lampu panggung untuk persiapan gelaran Solo Batik Fashion (SBF) 6 di Benteng Vastenburg Solo, Kamis (4/9/2014). Peragaan busana itu diikuti desainer yang 80% lokal. (Septian Ade Mahendra/JIBI/Solopos)
Solopos.com, SOLO — Doa bersama dari segenap jajaran dan panitia penyelenggara mengawali acara berlabel nama Mangayubagya Solo Batik Fashion 6 di pelataran Benteng Vastenburg, Kamis (4/9) malam. Ya, pergelaran keenam event tahunan Kota Bengawan itu dinamai Solo Batik Fashion 6 tanpa ke- ataupun #, seolah tak terkait dengan Solo Batik Fashion pertama hingga kelima yang digelar pada tahun-tahun sebelumnya.
Apapun sikap panitia tahun ini, panggung pergelaran busana yang dibangun tepat di depan mulut benteng telanjuir siap menyambut para model yang akan mempresentasikan busana dari 33 desainer, rumah mode, hingga industri busana batik asal Solo, Jogja, Semarang, hingga Surabaya. Pergelaran fashion yang dirancang sebagai peneropong tren mode batik tersebut bakal digelar mulai Jumat (5/9/2014) hingga Minggu (7/9/2014) mulai pukul 19.00 WIB.
Mengusung tema 24 Hours Style peserta SBF 6 akan menampilkan berbagai karya terbaik para desainer sesuai gaya andalan masing-masing. Malam pertama, Jumat malam, menjadi milik perancang, rumah mode, dan industri fashion Soloraya. Setelah acara seremonial pembukaan, sajian utama parade busana akan menampilkan rancangan Agus Bridal, Andreas Haris, Joko SSP, Riani Batik, Ucok M. Sirait, Robin Karebet, Joko Widiarto, Owen Joe, Djongko Rahardjo, dan Batik Keris.
Pada malam kedua, Sabtu (6/9/2014) malam, panitia SBF 6 mengatur penampilan batik kreasi Tedjo Nogo Laksono (Semarang), Umi Ratu Ayu Salon Kebaya dan Bridal, Rendy Hapsanto, Batik Dwi Hadi, Bateeq, Batik Pria Tampan, dan Afif Syakur (Jogja). Perhelatan pamungkas, Minggu malam menyuguhkan rancangan Ayok Dwipancara (Surabaya), Wicaksono Aji XO, Rosty, Batik Solo, Batik Kartika Mas, Tirta Hadinata, Saka Made (Jogja), Thea Adjeng, dan Phillip Iswardono (Jogja).
“Semua sudah siap. Tinggal finalisasi dan gladi resik Jumat pagi,” kata Retno Wulandari selaku petugas Humas Panitia SBF 6, saat berbincang dengan Solopos.com, Kamis.
80% Dari Solo
Ketua Pelaksana SBF 6, A. Totok. S, mengungkapkan tantangan terbesar penyelenggaraan acara terletak di lokasi penyelenggaraan. “Biasanya catwalk identik wangi dan bersih. Ini tantangan baru untuk menggarap taman rumput ini jadi menarik buat ditonton. Kami sudah siapkan semuanya. Setelah memasuki gerbang bambu, penonton akan disambut karpet merah dan rancangan desainer kami,” imbuhnya.
Totok menjelaskan selain menyiapkan panggung dirinya juga puas dengan pencapaian komposisi peserta SBF 6. “Kami ingin wong Solo jadi tuan rumah di sini. Dengan komposisi peserta 80% dari Solo, saya kira ini menjadi peluang bagi desainer lokal bisa merambah ke jenjang nasional,” ujarnya.
Tak hanya menyuguhkan pergelaran busana, Totok mengatakan pihaknya juga akan menggelar seminar rancang busana yang mengusung tema Kebayaku di Bale Tawangarum Balai Kota Solo, Minggu (7/9/2014) mulai pukul 12.00 WIB.
“Kami menghadirkan pembicara Ayok Dwipancara yang sempat merancang kebaya untuk Miss Universe. Selain itu, kami juga mendatangkan Sruti Respati yang concern berkebaya di panggung hiburan nasional. Kami berharap seminar ini bisa menginspirasi,” tutupnya. Selain memanjakan pecinta fashion, SBF 6 telah menyiapkan hiburan gratis bagi warga dengan kehadiran penyanyi pendatang baru Vanya Sinta, Utara Band, dam Karina Pramana.