SOLOPOS.COM - Ilustrasi Kurikulum 2013 (JIBI/Solopos/Dok.)
Kanalsemarang.com, MAGELANG – Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, memberikan pendampingan pada pertemuan kelompok kerja guru yang dilaksanakan pengawas dan guru inti agar mereka memahami dengan baik penerapan Kurikulum 2013.
“Pendampingan itu untuk mengatasi masih banyaknya guru yang belum mendapatkan bimbingan teknis Kurikulum 2013 di jenjang sekolah dasar,” kata Sekretaris Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Magelang Mushowir seperti dikutip Antara, Jumat (5/9/2014).
Pertemuan kelompok kerja guru dilakukan pengawas dan guru inti yang telah menjalani bintek pelaksanaan kurikulum baru tersebut.
Guru inti, kata Mushowir, menjadi pendamping setiap gugus di setiap kecamatan. Kabupaten Magelang meliputi 21 kecamatan.
Ia mengakui penerapan Kurikulum 2013 di daerah itu hingga saat ini belum optimal, terutama di jenjang sekolah dasar, antara lain karena belum semua buku terdistribusi dan belum semua guru menjalani bintek.
Hal itu, katanya, sangat mempengaruhi tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran yang diberikan para guru masing-masing.
“Sampai sekarang untuk jenjang sekolah dasar, belum satu pun buku yang terdistribusi. Guru yang sudah mengikuti bintek baru 75 persen, sedangkan 25 persen guru lainnya belum mengikuti bintek,” katanya.
Persoalan yang hampir sama, katanya, juga dihadapi jenjang sekolah menengah pertama, karena baru sekitar 70 persen guru sudah mengikuti bintek, sedangkan distribusi buku baru 15% untuk siswa kelas VII dan VIII.
Mushowir menjelaskan pendampingan untuk guru SMP menggunakan model klaster. Di Kabupaten Magelang hingga saat ini telah terbentuk 25 klaster, dengan setiap klaster beranggota 10 guru.