News
Jumat, 5 September 2014 - 14:55 WIB

KRISIS SURIAH : Belasan Warga Amerika Serikat Bergabung ISIS

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Militan ISIS (Istimewa/qdnd.vn)

Solopos.com, WASHINGTON — Pentagon pada Kamis (5/9/2014) memperkirakan terdapat belasan warga Amerika Serikat yang bergabung dengan kelompok Daulah Islam atau militan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di Irak dan Suriah. stew

Pentagon mengatakan bahwa secara keseluruhan warga Amerika Serikat yang menjadi gerilyawan dan beroperasi di wilayah Suriah berjumlah sekitar 100 orang. Menurut keterangan juru bicara Pentagon, Kolonel Steven Warren, masih belum jelas dengan kelompok mana mereka bergabung, apakah ISIS atau kelompok lain.

Advertisement

“Kami memperkirakan terdapat belasan yang bergabung dengan kelompok Daulah Islam,” kata Steven Warren dikutip Antara.

Sejumlah pejabat senior pemerintahan Amerika Serikat sebelumnya telah menyuarakan keprihatinan atas adanya gerilyawan asing di Irak dan Suriah yang memegang paspor salah satu negara utama Barat itu. Para gerilyawan asing itu dikhawatirkan akan kembali ke negaranya masing-masing untuk melancarkan serangan teror di Eropa maupun di Amerika Serikat.

Di sisi lain, sumber dari intelijen Amerika Serikat memperkirakan terdapat sekitar 1.000 orang dari Eropa yang bergabung dengan gerilyawan Suriah. Namun masih belum dipastikan dengan kelompok mana mereka menggabungkan diri.

Advertisement

Setidaknya satu orang warga Amerika Serikat yang menjadi anggota Daulah Islam atau militan ISIS terbunuh dalam peperangan di Suriah. Washington juga tengah menyelidiki apakah satu warga lain yang tewas juga merupakan anggota militan ISIS.

Rabu (3/9/2014) lalu, Direktur Pusat Anti-Terorisme Nasional AS, Matthew Olsen, mengatakan FBI telah menangkap sejumlah orang yang hendak berpergian dari Amerika Serikat (AS) ke Suriah untuk menjadi anggota militan Daulah Islam atau ISIS. Olsen menjelaskan bahwa meskipun belum ada indikasi adanya rencana serangan ISIS ke Amerika Serikat, negara tersebut masih harus waspada terhadap potensi serangan terbatas dari simpatisan kelompok yang sama.

Kelompok Daulah Islam atau militan ISIS telah menguasai sejumlah besar wilayah Irak dalam beberapa bulan terakhir. Mereka menampilkan taktik brutal dan menyiarkan video eksekusi penjagalan terhadap dua orang wartawan asal Amerika Serikat. PBB dan sejumlah kelompok pembela hak asasi manusia (HAM) mengecam kekejaman yang dilakukan oleh gerilyawan Daulah Islam di Irak dan Suriah terhadap kelompok etnis minoritas.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif