Jogja
Kamis, 4 September 2014 - 04:20 WIB

PHRI Menilai Hotel di Bantul Sulit Berkembang, Ini Alasannya

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pembangunan hotel (JIBI/Dok)

Harianjogja.com, BANTUL- Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta Istidjab mengatakan hotel berbintang di wilayah Kabupaten Bantul sulit berkembang karena minimnya ketersediaan fasilitas yang dibutuhkan wisatawan.

“Di Bantul tidak ada mal dan tempat belanja besar yang dibutuhkan wisatawan karena pemerintah setempat memang menginginkan demikian, makanya kondisi ini susah untuk perkembangan hotel,” katanya di Bantul, Selasa (2/9/2014).

Advertisement

Menurut dia, wisatawan yang datang ke Jogja dan sekitarnya selama ini tidak hanya singgah di objek wisata tetapi juga butuh fasilitas pendukung lainnya seperti mal maupun pusat perbelanjaan besar.

Dengan demikian, kata dia tidak mengherankan bila perkembangan hotel berbintang selama ini hanya berpusat di Jogja dan Kabupaten Sleman, dengan mal dan tempat belanja terbanyak, sedangkan di Bantul, Kulonprogo dan Gunungkidul belum banyak.

“Jarang ada wisatawan yang jalan-jalan ke Malioboro [Jogja] atau Candi Prambanan [Sleman] menginap di kawasan Parangtritis [Bantul], namun justru sebaliknya, akibatnya investor enggan membangun hotel di Bantul,” katanya.

Advertisement

Menurut dia, sebagai solusinya pemerintah setempat memperbanyak pembangunan fasilitas pendukung yang dapat memanjakan wisatawan, di antaranya dengan memperbanyak event sekaligus promosi potensi wisata masing-masing daerah.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Bantul Bambang Legowo mengatakan membantah bahwa keberadaan mall menghambat perkembangan hotel berbintang di wilayah Bantul sebab selama ini wisatawan yang datang ke Bantul lebih berkeinginan untuk melihat keindahan alam, desa wisata, kebudayaan, kuliner dan produk-produk kerajinan khas Bantul lainnya.

“Kalau memang tujuannya mall, pastinya wisatawan lebih memilih kota lain dengan mall yang lebih besar seperti Jakarta, sehingga wisatawan yang menginap di Bantul ingin menikmati budaya dan hiburan tradisional,” kata Bambang.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif