Soloraya
Kamis, 4 September 2014 - 02:30 WIB

INVESTASI WONOGIRI : Pabrik Konfeksi di Ngadirojo Butuh 12.000 Buruh

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pekerja pabrik tekstil (JIBI/Bisnis/Dok)

Solopos.com, WONOGIRI — Investor asing asal Korea Selatan melirik celah penanaman modal di Wonogiri. Saat ini, satu perusahaan konfeksi dipastikan bakal dibangun di Desa Kerjo Lor, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.

Perusahaan konfeksi tersebut adalah PT Nesia Pan Pacific Clothing yang memproduksi pakaian jadi seperti celana, jaket, dan gaun. Pabrik konfeksi akan didirikan di lahan seluas 12 hektare.

Advertisement

Pada tahap awal, manajemen pabrik bakal merekrut 650 buruh. Namun, rencananya manajemen pabrik bakal merekrut sekitar 12.000 buruh.

Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan (BPMPP) Wonogiri, Eko Subagyo, mengatakan PT Nesia Pan Pasicif Clothing tergolong penanaman modal asing (PMA) di Kota Gaplek. Sehingga, kata Eko, izin prinsip dan usaha diterbitkan langsung oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) di Jakarta.

Advertisement

Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan (BPMPP) Wonogiri, Eko Subagyo, mengatakan PT Nesia Pan Pasicif Clothing tergolong penanaman modal asing (PMA) di Kota Gaplek. Sehingga, kata Eko, izin prinsip dan usaha diterbitkan langsung oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) di Jakarta.

“Izin prinsip dan usahanya sudah diterbitkan oleh BKPM. Sekarang manajemen pabrik masih mengurus izin lokasi di Badan Pertanahan Nasional (BPN) Wonogiri, “ kata Eko, saat ditemui Solopos.com, di kantornya, Rabu (3/9/2014).

Setelah proses perizinan selesai, proyek pembangunan pabrik segera dikerjakan. Namun, pihaknya belum dapat memastikan waktu pengerjaan proyek pembangunan pabrik.

Advertisement

Sesuai Peraturan Daerah (Perda) Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), daerah peruntukkan industri terdapat di lima kecamatan yakni Wonogiri, Selogiri, Ngadirojo, Wuryantoro dan Tirtomoyo.

Eko mengatakan selain memberikan kontribusi peningkatan pendapatan asli daerah (PAD), pembangunan pabrik juga dapat mengurangi angka pengangguran terbuka di Wonogiri. Harapannya warga lebih memilih bekerja di kampung halamannya dibanding merantau ke Jakarta dan sekitarnya.

“Harapannya, angka pengangguran di Wonogiri akan berkurang. Dibanding merantau ke Jakarta lebih baik bekerja di kampung halaman,” jelas Eko.

Advertisement

Di sisi lain, seorang warga Kelurahan Wonoboyo, Kecamatan Wonogiri, Suratman, meminta agar pembangunan pabrik tetap memperhatikan dampak lingkungan dan sosial masyarakat. Artinya, kontribusi pemasukan PAD Wonogiri harus ditingkatkan namun tidak merugikan warga yang berdomisili di sekitar lokasi pabrik.

 

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif