Solopos.com, SOLO – Ulama Iran garis keras, Ayatollah Naser Makarem Shirazi mengatakan layanan mobile Internet generasi ketiga (3G) tidaklah islami dan melanggar moral dan norma manusia. Karenanya, Ia menyarankan kepada pemerintah Iran untuk mencegah akses situs negatif dari mobile Internet sebelum tersebar luas di masyarakat.
Ayatollah menganggap Internet berkecepatan tinggi juga menyebabkan korupsi berkembang dengan sangat cepat, termasuk orang muda usia yang ingin melihat film dan konten negatif dari ponsel mereka. Keputusan itu diambilnya setelah adanya penyelidikan oleh sekelompok aktivis online.
Dalam pernyataan yang dimuat di situs pribadinya, Ayatollah menulis bahwa pemerintah harus berkonsultasi dengan Dewan Tertinggi Dunia Maya (SCC) yang merumuskan dan mengawasi kebijakan Internet Iran termasuk sensor online.
Dikutip Solopos.com, Senin (2/8/2014) dari situs Rferl.com, Kementerian dan Komunikasi Iran telah mengumumkan akan memberikan lebih banyak lisensi operator seluler untuk layanan Internet berkecepatan tinggi. Salah satu perusahaan operator seluler Iran, Rightel, memiliki hak eksklusif menyediakan layanan 3G di Iran. Tetapi dalam beberapa pekan terakhir dua provider ponsel lainnya juga telah memperoleh lisensi 3G.
Menanggapi pernyataan Ayatollah, ketua SCC, Hassan Rohani mengatakan layanan Internet 3G dapat memberikan akses informasi yang besar pada masyarakat Iran. Ia mengatakan bahwa Internet tidak seharusnya dilihat sebagai sesuatu hal yang harus ditakuti.
“Kita harus melihat [Internet] sebagai sebuah kesempatan. Kita harus mengakui hak warga negara kita membutuhkan Internet untuk terhubung ke World Wide Web,” kata Rohani.