Soloraya
Rabu, 3 September 2014 - 05:45 WIB

SOLORAYA CREATIVE EXPO : Di Boyolali, SCE 2014 Unggulkan Fam Trip Selo

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Soloraya Creative Expo 2013 di Benteng Vastenburg, Solo (Twitter.com)

Solopos.com, SOLO — Soloraya Creative Expo (SCE) 2014 membuka peluang investasi di Boyolali dengan menawarkan wisata alam di Selo melalui fam trip. Perjalanan untuk lebih mengenal produk dan destinasi wisata atau fam trip itu menjadi salah satu agenda SCE 2014. Fam trip dilaksanakan pada Rabu-Minggu (15-19/10/2014) pukul 09.30 WIB-21.30 WIB start di Alun-alun Boyolali.

Kegiatan melibatkan sejumlah calon pembeli dari kalangan investor, pengusaha, perbankan, biro perjalanan, dan lain-lain. Mereka mengemas acara menjadi beberapa bagian, seperti pameran produk kreatif, fam trip dan pertemuan bisnis, talkshow atau seminar, pertunjukan seni dan budaya, festival band pelajar, dan festival kuliner.

Advertisement

Direktur Sinergi Event Management, Daryono, menuturkan fam trip digagas agar pengusaha dan calon pembeli lain dapat melihat potensi di lokasi asli. Dia berharap fam trip dapat membuka peluang investasi dan bisnis.

“Pengusaha dan investor akan kami ajak cek lokasi. Pada dasarnya SCE 2013 dan 2014 sama. Hanya beda potensi produk kreatif dan unggulan daerah yang dieksplorasi,” kata Daryono saat ditemui Solopos.com di kantonya di Grha Soloraya, Selasa (2/9/2014).

SCE 2014 mengundang pembeli atau pebisnis nasional dan internasional, investor industri kreatif, perbankan, atase perdagangan atau pengusaha asing di Indonesia, dan lain-lain. Daryono menegaskan SCE 2014 dapat mengenalkan potensi investasi dan usaha di Boyolali. Dia menyebut beberapa peluang investasi yang sekiranya menarik calon pembeli adalah kerajinan, kuliner, fashion, dan lain-lain.

Advertisement

Pada kesempatan itu akan tampil 200 stan dari berbagai wilayah. Sebanyak 90 stan akan diisi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) binaan Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Boyolali, 30 stan kuliner, 50 stan dari kamar dagang dan industri (Kadin), dan lain-lain.

“Kami berharap melalui pameran ini Soloraya bukan lagi sebagai basis pemasaran produk tetapi juga penyerapan tenaga kerja dan penanaman modal. Infrastruktur, aksesibilitas, lokasi strategis, tenaga kerja murah, dan memiliki daya tarik wisata,” imbuh dia.

Lelaki yang juga menjabat Ketua Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Solo itu mengingatkan pemangku kebijakan di Soloraya untuk bersinergi mengembangkan potensi wisata. Sehingga setiap pemimpin daerah bukan hanya konsentrasi menggarap potensi wilayah masing-masing. Tetapi juga menggarap potensi Soloraya bersama-sama. “Kesempatan emas apabila jalan tol Solo-Semarang rampung. Orang akan semakin mudah mengakses Soloraya,” tutur dia.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif