News
Rabu, 3 September 2014 - 09:35 WIB

SOLOPOS HARI INI : Pertemuan SBY dan Koalisi Merah Putih, Sidang Kasus GLA hingga Persis Gagal Menang

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Halaman Depan Harian Umum Solopos edisi Rabu, 3 September 2014

Solopos.com, SOLO – Pertemuan Presiden SBY dengan tim Koalisi Merah Putih jadi berita utama Harian Umum Solopos hari ini, Rabu (3/9/2014). Kepada Koalisi Merah Putih, SBY mengaku tak ada deal politik dengan kubu Jokowi.

Kabar lain, dari sidang kasus GLA. Pengacara Rina Iriani, OC Kaligis Kaligis meminta jaksa penuntut umum (JPU) dalam menghadirkan saksisaksi yang jumlah cukup banyak sesuai urutan dalam berita acara pemeriksaan (BAP).

Advertisement

Berita ini sekaligus melengkapi halaman depan, selain berita-berita seperti upaya Balong menanggalkan stigma “Kampung Narkoba” hingga kegagalan Persis meraih poin penuh.

Simak rangkuman berita Harian Umum Solopos edisi Rabu, 3 September 2014;

PEMERINTAHAN BARU: SBY: Tak Ada Deal Politik

Advertisement

Setelah bertemu dengan calon presiden terpilih, Joko Widodo (Jokowi), pekan lalu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bersua dengan anggota tim Koalisi Merah Putih yang mengusung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

(JIBI/Solopos)

(Baca Juga: SBY dan Koalisi Merah Putih Tegaskan Posisi Penyeimbang, Ini yang Dikatakan SBY Setelah Bertemu Koalisi Merah Putih, Koalisi Merah Putih Bertemu Presiden SBY di Cikeas, Ada Apa?)

PROBLEM SOSIAL: Upaya Balong Tanggalkan Stigma Kampung Narkoba

Advertisement

Kampung Balong, Kelurahan Sudiroprajan, Jebres, Solo, dulu lekat dengan julukan negatif, Kampung Narkoba. Upaya Balong melepaskan julukan itu dilaporkan wartawan Solopos, Rudi Hartono.

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Jateng, Kombes Pol. Soetarmono, mengatakan terdapat kampung narkoba di Solo. Kasatnarkoba Polresta Solo, Kompol Kristiyono, saat ditemui wartawan mengonfirmasi hal tersebut. Dia mengatakan warga kampung yang terlibat kasus penyalahgunaan narkoba sudah berkurang banyak.

Ketua Gerakan Anti Napza Solo (Ganas), Muh. Taufiq, saat ditanya Espos perihal keberadaan kampong narkoba di Solo, hanya tersenyum. “Sejak 1980-an kegiatan ilegal berkaitan dengan narkoba sudah ada di Balong. Tapi memang tidak semua warga Balong terbelit kasus narkoba. Kira-kira hanya sepertiga penduduk Balong yang terlibat.

Meski begitu secara umum masyarakat tahunya itu wilayah merah [berpredikat buruk],” kata Taufiq, saat dihubungi Espos, pekan lalu.

Advertisement

(Baca Juga: Kampung Narkoba Solo Dekat Pasar Gede?, Ngeri…Ini Aktivitas di Kampung Narkoba Solo, Polisi Bekuk 2 Kurir dan Pengguna SS, Kampung Balong Jadi Lokasi Strategis Transaksi [2013])

KASUS KORUPSI GLA: Sidang Dilanjutkan, Rina Keberatan

Majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Semarang, Selasa (2/9), memutuskan melanjutkan persidangan kasus dugaan korupsi proyek perumahan bersubsidi Griya Lawu Asri (GLA) dengan terdakwa mantan Bupati Karanganyar, Rina Iriani.

Rina Iriani menyerahkan sepenuhnya kepada penasihat hukumnya untuk menanggapi putusan sela ini. Pengacara Otto Cornelis Kaligis yang mendampingi Rina dalam persidangan kemarin menyatakan keberatan terhadap putusan sela majelis hakim Tipikor ini.

Advertisement

“Kami keberatan dengan putusan sela,” ucap pengacara asal Jakarta ini. Selain keberatan terhadap putusan sela, Kaligis juga memprotes penyitaan barang bukti yang dilakukan penyidik kejaksaan terhadap kliennya. Menurut Kaligis, tercatat ada 75 item barang bukti yang disita, padahal izinnya hanya 17 item. ”Kami berharap agar barang bukti yang tidak masuk dalam daftar izin dikembalikan,” pinta Kaligis.

Kaligis juga meminta jaksa penuntut umum (JPU) dalam menghadirkan saksisaksi yang jumlah cukup banyak sesuai urutan dalam berita acara pemeriksaan (BAP). ”Ini agar kami tidak perlu membawa BAP yang sangat tebal,” kata Kaligis

(Baca Juga: Sidang Rina Iriani Dilanjut, JPU Bakal Hadirkan 100 Saksi, Hakim Putuskan Lanjutkan Persidangan Rina Iriani, Jaksa: Rina Iriani Hendak Menghindari Proses Hukum)

DIVISI UTAMA: Terpancing Emosi, Persis Gagal Raup Poin

Pupus sudah harapan Persis Solo untuk membawa pulang poin perdana di babak 16 besar Kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2014. Tim kebanggaan Kota Solo itu dipaksa mengakui keunggulan PS Bangka dalam lawatan ke Stadion Junjung Besaoh, Bangka Selatan, Bangka Belitung, Selasa (2/9) sore. Alih-alih mengamankan poin, Ferry Anto dkk. Justru dipaksa menelan kekalahan 1-3 dari tim rumah

Tiga gol tuan rumah masingmasing disarangkan oleh Nagbe Marshall pada menit ke-10, Nanang Asripin menit ke-26, dan Sackie Teah Dou pada menit ke-42. Sementara, Persis hanya mampu membalas satu gol buah sepakan Bayu Nugroho dua menit setelah PS Bangka menciptakan gol ketiga.

Advertisement

Gol pertama yang dikemas PS Bangka melalui tendangan penalti Nagbe Marshall di menit-menit awal laga disebut-sebut sebagai penghancur pola permainan Laskar Sambernyawa. Para penggawa Laskar Sambernyawa bahkan sempat melakukan protes keras dan mogok bertanding saat tuan rumah dihadiahi penalti.

(Baca Juga: Laskar Sambernyawa Belum Bisa Kendalikan Emosi, PS BANGKA VS PERSIS SOLO : Ditekuk PS Bangka 3-1, Persis Juru Kunci Grup K, Target Persis Curi Angka di Bangka)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif