Jogja
Rabu, 3 September 2014 - 23:41 WIB

PILKADA GUNUNGKIDUL : Pilkada Lebih Rawan Konflik daripada Pileg dan Pilpres

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Pilkada Langsung (JIBI/Harianjogja/Dok)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL- Kepala Polres Gunungkidul, AKBP Faried Zulkarnaen menilai pelaksanaan pemilihan kepala daerah (pilkada) lebih krusial dan rawan menimbulkan konflik ketimbang pelaksanaan Pemilihan Umum Anggota Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014.

Pihaknya berharap Pemkab Gunungkidul lebih jeli menyikapi hal itu dan tidak memberikan izin keramaian selama masa tahapan pilkada.

Advertisement

“Kalau dari sisi potensi, jelas pilkada lebih rawan karena adanya kedekatan emosional yang lebih. Jadi, untuk izin yang mendatangkan massa lebih besar bisa diperketat lagi,” ungkapnya, Selasa (2/9/2014).

Dia pun menyarankan kepada KPU supaya menjalankan tahapan pilkada sesuai aturan hukum yang telah ditetapkan. Jangan sampai, hal ini menjadi celah untuk memperkeruh suasana, sehingga stabilitas dan kondusivitas di Gunungkidul menjadi terganggu.

“Biasanya masalah daftar pemilih tetap yang sering dijadikan bahan gugatan. Untuk itu, pemuthakiran data pemilih harus benar-benar dilaksanakan,” katanya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif