News
Rabu, 3 September 2014 - 09:30 WIB

KRISIS UKRAINA : Balas Sanksi AS, Hacker Rusia Curi Ribuan Gigabyte Data Milik Bank AS

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (computeractive.co.uk)

Solopos.com, JAKARTA — Sanksi Amerika Serikat (AS) dan sekutunya di Eropa terhadap Rusia diduga dibalas dengan aksi di dunia maya. Mantan direktur National Security Agency (NSA) menyatakan para hacker atau peretas yang mencuri ribuan gigabyte data dari JP Morgan Chase & Co diduga mencoba menyampaikan pesan bahwa lembaga keuangan Amerika Serikat (AS) bisa diganggu.

Saat ini biro penyelidik federal (FBI) tengah menyelidiki serangan dunia maya terhadap JP Morgan. Biro itu juga tengah memastikan apakah sejumlah bank lainnya juga diserang sebagai upaya balas dendam atas sanksi yang diberikan AS kepada Rusia, menurut sumber sebagaimana dikutip Bloomberg, Rabu (3/9/2014).

Advertisement

Mantan Direktur NSA periode 2005 hingga Maret 2014, Keith Alexander, mengatakan dia tidak punya pengetahuan langsung soal serangan itu. Namun kuat dugaan serangan itu didukung oleh pemerintah Rusia sebagai balasan atas sanksi yang diberikan AS dan Eropa terkait peran pemerintah negara itu dalam krisis Ukraina.

“Bagaimana cara anda mengguncang Amerika Serikat? Serang saja sebuah bank melalui serangan maya,” ujar Alexander. Keith Alexander menambahkan bahwa jika hal itu benar maka mereka jelas menyampaikan pesan bahwa sistem pengamanan perbankan AS rentan.

Sebagai mantan direktur NSA dan kepala satuan tugas serangan maya AS, Alexander memahami bagaimana modus kerja peretas internasional. Dia memimpin NSA ketika negara Georgia diinvasi oleh Rusia dan mengalami serangkaian serangan maya yang diduga dilakukan orang-orang Rusia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif