Jogja
Rabu, 3 September 2014 - 08:40 WIB

KEKERINGAN KULONPROGO : Menghemat Air, Warga Menimba di Sumber Mata Air

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kekeringan mulai terasa, warga Dusun Sengir, Desa Kalirejo, Kokap mulai menggantungkan air pada sumber air yang ada di desa tersebut, Selasa (2/9/2014). (JIBI/Harian Jogja/Holy Kartika N.S.)

Harianjogja.com, KULONPROGO – Kekeringan mulai melanda sebagian desa di Kulonprogo. Untuk menghemat air, warga di Dusun Sengir, Desa Kalirejo, Kokap mulai menimba air di salah satu sumber air.

Paino, 63, warga setempat mengatakan musim kemarau yang cukup panjang ini mulai terasa dampaknya. Meski telah memiliki sumur, dia tetap mengambil air di sebuah sumber air yang berada tak jauh dari rumahnya.

Advertisement

“Ini untuk menghemat air di sumur. Karena air yang ada di dalam sumur tidak seberapa. Ambil air dari sumber yang jauh dulu, nanti gantian ambil di sumur,” ujar Paino saat ditemui, Selasa (2/9/2014).

Sumber air di dusun ini merupakan air resapan yang volume airnya tidak begitu banyak. Setiap hari setidaknya Paino mengambil air di sumber air tersebut lima sampai enam derijen. Air tersebut dimanfaatkannya untuk keperluan memasak dan mencuci pakaian.

“Kalau cuma untuk masak dan cuci masih cukup. Tapi kalau ada hajatan tidak jelas tidak cukup. Kalau kekeringan ini terus berlanjut, terpaksa bisa mengambil air di sumber air yang lokasinya cukup jauh, sekitar satu kilo sampai empat kilometer,” jelas Paino.

Advertisement

Ponikem, 52, warga lainnya menambahkan sampai saat ini dropping air belum masuk di wilayah ini. Sumber air tersebut menjadi satu-satunya harapan warga agar dapat tetap memenuhi kebutuhan air sehari-hari.  Setiap harinya, dia mengambil air di sumber air tersebut sebanyak tiga kali.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulonprogo Untung Waluya mengatakan sampai saat ini ada lima desa yang mengajukan permohonan permintaan air. Kelima desa tersebar di wilayah kecamatan Kalibawang dan kecamatan Kokap.  Distribusi air bersih bagi warga di wilayah tersebut akan dikordinasikan dengan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).

“Kami sampaikan juga ke PDAM di mana saja titik  sumber mata air yang dapat dioptimalkan. Beberapa waktu lalu yang sudah masuk dari Kalibawang untuk mengoptimalkan sungai dalam rangka untuk pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat setempat,” jelas Untung.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif