Jogja
Rabu, 3 September 2014 - 15:40 WIB

Ini yang Bikin Petugas Pemadam Kebakaran Jengkel

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Diyono, Kepala UPT Pemadam Kebakaran Gunungkidul ketika ditemui di ruangannya, Selasa (2/9/2014). (JIBI/Harian Jogja/Kusnul Isti Qomah)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Petugas di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemadam Kebakaran (Damkar) Gunungkidul baru saja mendapatkan laporan palsu adanya kebakaran, Senin (1/9) malam di Desa Kemiri, Kecamatan Tanjungsari. Namun, petugas damkar mengaku mencoba selalu sabar menghadapi orang-orang iseng.

Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemadam Kebakaran Gunungkidul Diyono mengatakan, penelepon mengabarkan ada kebakaran di sebuah ladang di Desa Kemiri, Kecamatan Tanjungsari. Dua mobil pemadam kebakaran serta satu mobil tangki air diluncurkan ke lokasi yang disebutkan penelepon.

Advertisement

“Tapi, setibanya di lokasi, tidak ada kebakaran. Rasa kecewa pasti ada,” ungkap dia kepada Harian Jogja di di Kantor UPT Pemadam Kebakaran, Wonosari, Selasa (2/9/2014).

Ia menyayangkan masih ada orang yang iseng memberikan kabar bohong tersebut. Ia berharap ke depannya tida ada kejadian serupa. Ia menilai laporan palsu tersebut bisa mengganggu kinerja petugas damkar.

Advertisement

Ia menyayangkan masih ada orang yang iseng memberikan kabar bohong tersebut. Ia berharap ke depannya tida ada kejadian serupa. Ia menilai laporan palsu tersebut bisa mengganggu kinerja petugas damkar.

Selain itu, ia khawatir ketika mobil damkar berada di lokasi lain yang sebetulnya tidak terjadi kebakaran, di waktu bersamaan justru di daerah lain benar-benar terjadi kebakaran. Hal tersebut dinilai menghambat gerak petugas damkar.

“Pada 2013 lalu juga pernah terjadi. Kabarnya ada kebakaran di Desa Pulutan, Wonosari. Setelah didatangi ternyata tidak ada kebakaran,” ucap dia.

Advertisement

“Tapi kasus seperti itu sangat jarang terjadi. Tahun ini baru Senin malam itu. Justru yang sering itu telepon iseng yang mengganggu,” ujar dia.

Diyono mengatakan, selama menjabat dari 2009 lalu, ia kerap menerima telepon iseng. Menurutnya, setiap hari selalu ada telepon iseng. Misalnya saja penelepon mengabarkan jika ada kebakaran di suatu wilayah. Penelepon bahkan berpura-pura menangis. Namun, ketika ditanya lokasi pas kebakaran, penelepon menjawab lokasinya ada di bawah langit.

“Tentu saja rasa jengkel itu ada. Tapi itu  sudah resiko pekerjaan kami,” ujar dia.

Advertisement

Ketika mendapatkan telepon iseng, Diyono mengatakan selalu berusaha tetap tenang dan tidak terpancing emosi. Ia juga memberikan imbauan kepada penelepon untuk tidak mengulangi perbuatan tersebut karena persoalan kebakaran bukan hal yang main-main.

“Kadang ada yang sampai marah-marah dan menantang berkelahi. Banyak cerita seperti itu. Bahkan ada anak-anak yang juga ikut iseng,” imbuh dia.

Diyono menambahkan kasus telepon iseng mulai berkurang pada 2012. Kasus telepon iseng sudah tidak setiap hari. Menurut dia, kesadaran warga semakin meningkat sehingga tidak iseng lagi. Selain itu, petugas pemadam kebakaran tidak henti-hentinya memberikan imbauan kepada masyarakat untuk tidak melakukan perbuatan tersebut.

Advertisement

“Sekarang, satu bulan paling hanya ada lima kali telepon iseng. Kami hanya berusaha menjalankan tugas kami sebaik-baiknya dan berharap kasus kebakaran di Gunungkidul menurun,” ungkap dia.

Kasus laporan palsu adanya kebakaran di Kecamatan Tanjungsari rupanya sudah pernah terjadi. Kepala Polsek Tanjungsari Ajun Komisaris Polisi (AKP) Basiron menyayangkan kejadian tersebut. Ia mengatakan, Senin malam petugas Polsek Tanjungsari juga mendatangi lokasi.

“Tidak ada kebakaran. Hanya ada bekas orang membakar ketela pohon. Siapa yang menelepon juga tidak diketahui identitasnya. Dulu juga pernah, tapi saya lupa kapan kejadian itu,” ungkap dia.

Kepala UPT Pemadam Kebakaran periode 2007-2009 Gunarto juga mengamini. Ia mengatakan, ketika ia masih menjabat, hampir setiap hari ada telepon iseng. Bahkan petugas sempat tertipu hingga berangkat ke Kecamatan Ngawen, Karangmojo dan Playen.

“Kabarnya ada kebakaran, tapi setelah didatangi tidak ada. Itu sudah resiko kami,” ungkap dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif