Jogja
Rabu, 3 September 2014 - 09:40 WIB

Ini Lima Kecamatan di Jogja dengan Kasus DBD Tinggi

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (jakarta.go.id)

Harianjogja.com, JOGJA-Ambang batas aman bebas jentik minyak minimal 95%, tetapi di Kota Jogja masih ada lima kecamatan yang mencapai 84,85%. Dinas Kesehatan (Dinkes) Jogja mencatat lima kecamatan tersebut berada di daerah perbatasan.

“Persentase itu berarti, suatu wilayah belum bebas jentik. Lima kecamatan itu menjadi kecamatan dengan pasien kasus DBD terbanyak, karena mayoritas berada di wilayah perbatasan Kota Jogja dengan kabupaten sekitar,” ujar Rubangin, District Surveillance Officer (DSO) Dinkes Kota Jogja, Selasa (2/9/2014).

Advertisement

Fakta tersebut lanjut Rubangin, mengungkapkan masih dibutuhkannya kerjasama antara Dinas Kesehatan Kota Jogja dengan yang ada di kabupaten yang berbatasan langsung dengan kota, dalam melakukan intervensi Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).

“Ada sekretariat bersama Kartamantul (Jogjakarta, Sleman, Bantul), tapi memang belum maksimal. Untuk lintas sektor, bersama Dinas Pendidikan, Permukiman Prasarana dan Sarana Wilayah, dan lainnya, koordinasi PSN terus berjalan,” imbuhnya.

Pada 2013, di kecamatan Umbulharjo, terdapat 166 kasus DBD, Kotagede ada 70 kasus, Wirobrajan ada 69 kasus, Mergangsan ada 67 kasus, Gondokusuman 62 kasus. Dari total kasus se-Kota Jogja sebanyak 908, ada empat kasus meninggal dunia. Tahun ini, tepatnya Januari hingga Agustus, di Umbulharjo terjadi 61 kasus DBD, di Gondokusuman ada 31 kasus, Mantrijeron miliki 28 kasus, Mergangsan 28 kasus, Tegalrejo 23 kasus. Total terdapat 280 kasus DBD. Adapun ada lima pasien meninggal dunia dengan rincian, tiga kasus terbukti DBD, dua lainnya belum diketahui, apakah disebabkan DBD murni. Golongan umur rata-rata kasus 7-12 tahun.

Advertisement

“Wajar kalau di Umbulharjo selalu tertinggi, karena cakupan wilayahnya sangat luas. Untuk September 2014, di wilayah Kota Jogja, tren kasus DBD akan mengalami penurunan,” ucap Rubangin, dijumpai di sela jam kerja.

Optimisme Rubangin didasarkan oleh data adanya tren penurunan jumlah kasus DBD per tahun, yang diamati tiap bulan berjalan.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif