Jogja
Rabu, 3 September 2014 - 13:40 WIB

DPRD GUNUNGKIDUL : Dewan Baru Keluhkan Kualitas Baju Seragam

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Contoh pakaian yang dirasa oleh anggota DPRD Gunungkidul memiliki kualitas buruk sehingga ada beberapa anggota dewan yang mengembalikan pakaian dinas tersebut. Selasa (2/9/2014). (JIBI/Harian Jogja/David Kurniawan)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Sejumlah anggota DPRD Gunungkidul mengeluhkan kualitas pakaian seragam resmi yang rencananya digunakan setiap sidang paripurna. Pasalnya, pakaian berupa jas tersebut dinilai pengerjaannya kurang baik dan jauh dari yang diharapkan. Keluhan yang diutarakan wakil rakyat itu di antaranya ada pakaian yang terlalu besar, ada juga yang menerima pakaian terlalu kecil. Selain itu, kualitas jahitan juga dipermasalahkan, karena di sela-sela jahitan masih ada benang yang menempel begitu jelas. Padahal, pembuatan seragam itu memakan anggaran sebesar Rp42,75 juta.

Anggota DPRD dari Fraksi PDI Perjuangan Desiyanti mengaku kecewa dengan kualitas pakaian yang diperolehnya. Padahal sebelum dilakukan proses pengerjaan sudah dilakukan pengukuran.

Advertisement

“Dari sisi bahan mungkin sudah standar, tapi untuk kualitas jahitan kelihatan tidak rapi,” katanya kepada Harianjogja.com, Selasa (2/9/2014).

Menurut Desi, keluhan tak hanya dirasakan dirinya, karena banyak anggota Dewan yang mengalami hal yang sama. Dia mencontohkan, pakaian seragam resmi (PSR) yang diterimanya terlalu kecil. Padahal, dia mengaku sudah memberikan contoh jas untuk dibawa penjahit supaya pengerjaannya disamakan.

“Tapi apa? Punya saya tak bisa dipakai karena kekecilan. Sementara di bagian lengan juga terlihat robek. Terpaksa saya tidak mengambilnya,” keluhnya.

Advertisement

Dia menilai bila kesalahan bukan terletak pada bahan yang digunakan, melainkan lebih pada kualitas dalam pengerjaannya. Jadi, dia berharap kalau nantinya ada jatah untuk membuat lagi, hal itu diserahkan ke masing-masing anggota Dewan. Tujuannya, agar yang bersangkutan bisa membuat sesuai yang diinginkan.

Tak jauh beda juga diungkapkan anggota DPRD dari Fraksi PDI Perjuangan lainnya, Wahyu Ade Pradana Putra. Menurutnya, pakaian yang diberikan memiliki kualitas yang buruk. Ade mengaku pakaian yang diterimanya terlalu kecil sehingga tidak muat. Padahal, sebelum pakaian-pakaian itu diserahkan, penerima order telah mengukur seluruh anggota Dewan yang baru.

“Harapannya dengan pengukuran bisa pas, tapi kenyataannya banyak Dewan yang mengeluhkan pakaian tersebut,” aku dia.

Advertisement

Kepala Sub Bagian Perlengkapan Sekretariat DPRD Gunungkidul Santoso mengakui bila ada sejumlah anggota Dewan yang mengeluh berkaitan dengan kualitas PSR yang diberikan. Menurut dia, hingga saat ini ada tiga anggota Dewan yang mengembalikan pakaian-pakaian tersebut.

“Kebanyakan dikembalikan karena tidak muat atau pakaian yang diberikan kebesaran,” katanya.

Santoso menegaskan akan menerima setiap keluhan yang diungkapkan anggota dewan berkaitan dengan jatah pakaian yang diberikan. Rencanya, pakaian-pakaian tersebut nantinya akan dikembalikan ke CV Bulan Purnama Baru, selaku pemenang tender pembuatan PSR.

“Nantinya akan dikembalikan, karena mereka menjamin adanya garansi bila kualitas yang dihasilkan tidak sesuai dengan yang diinginkan,” ungkapnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif