Soloraya
Selasa, 2 September 2014 - 03:33 WIB

PUTRA PUTRI SOLO 2014 : PPS 2014 bakal Garap Festival Baluwarti

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Resmitra Wisnu Wardhana dan Siska Kusumaningrum mengangkat trofi saat terpilih menjadi Putra Putri Solo 2014 di Halaman Balai Kota Solo, Sabtu (30/8/2014) malam. PPS 2014 diharapkan tak hanya menjadi pager ayu dan pager bagus. (Ody Batatya Frontania Aryanto/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Lepas dari gemerlap puncak malam penobatan Grand Final Putra Putri Solo 2014, Sabtu (30/8/2014) malam, segudang tugas dan tanggung jawab sebagai duta wisata terpilih telah menanti. Tak hanya mengemban tugas kedinasan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Solo, mereka juga dituntut untuk lebih berkontribusi nyata kepada masyarakat.

Demi merealisasikan peran nyata di masyarakat, finalis PPS 2014 bakal menggarap festival di Kelurahan Baluwarti, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo. Sebelum malam penobatan, finalis PPS 2014 sempat mengadakan kunjungan seni budaya untuk mendalami ketoprak, wayang kulit, pembuatan batik, wayang beber, dan lain-lain di salah satu perkampungan budaya Kota Bengawan tersebut.

Advertisement

“Di luar tugas kedinasan, kami ingin membuat event yang mengangkat potensi seni dan budaya yang ada di kampung Baluwarti,” kata Siska Kusumaningrum, Putri Solo 2014, saat berbincang dengan Solopos.com, Senin (1/9/2014).

Selain mempersiapkan festival, Siska mengutarakan saat ini dia bersama Putra Solo 2014, Resmita Wisnu Wardana, juga tengah fokus mempersiapkan kompetisi lanjutan di ajang Mas Mbak Jawa Tengah 2014. “Kami sedang menggali pengalaman dari senior PPS angkatan atas yang sudah berlaga di Mas Mbak Jateng. Selain itu kami juga menambah wawasan potensi pariwisata Jawa Tengah,” jelasnya.

Disinggung mengenai modal yang ia andalkan untuk berlaga di kompetisi duta wisata tingkat provinsi dan nasional, Siska mengungkapkan bekal seni yang ia miliki bersama Wisnu bakal menjadi salah satu modal yang berharga. “Saya sudah 14 tahun ikut menari di Sanggar Tari Soerya Soemirat GPH Herwasto Kusumo, sedangkan Wisnu punya latar belakang musik,” ungkapnya.

Advertisement

Secara terpisah, Ketua Pembina Paguyuban PPS, Febri Hapsari Dipokusumo, mengutarakan sebagai duta wisata tantangan PPS dari tahun ke tahun semakin meningkat. Seiring menurunnya popularitas duta wisata di kalangan anak muda, ditilik dari grafik pendaftar yang tiga tahun terakhir yang terus menurun, Febri mengarahkan PPS binaannya agar bisa lebih dekat dengan masyarakat.

“Mestinya sekarang PPS sudah tidak lagi jadi pager ayu dan bagus saja. Tapi harus make something happens. Tanpa mengandalkan agenda kedinasan, mereka harus berdampak dan bisa mengembangkan diri,” tutup Febri.

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif