SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Solopos.com, SOLO— Penggawa Persis Solo dihantui kelelahan fisik ketika bertandang ke markas PS Bangka, Stadion Junjung Besoah, Bangka Selatan, Selasa (2/9/2014) sore. Meski demikian, tim berjuluk Laskar Sambernyawa itu tidak akan menjadikan faktor kebugaran sebagai alasan untuk mendulang sukses di Bangka.
Sekretaris Manajer Persis Solo, Sapto J.P., yang mewakili manajemen Laskar Sambernyawa dalam lawatan ke Bangka mengakui kelelahan fisik bisa menjadi faktor pengganggu bagi Ferry Anto dkk. pada laga perdana babak 16 besar Divisi Utama itu.
Pasalnya, Persis hanya memiliki jeda singkat setelah melakukan penerbangan sekitar dua jam (tidak termasuk transit dan perjalanan darat) dari Solo.
M. Wahyu cs. berangkat dari Solo, Senin (1/9), pukul 07.00 dengan menggunakan pesawat terbang dari Bandara Adi Soemarmo. Pesawat yang mereka tumpangi kemudian transit terlebih dahulu di Jakarta, sebelum akhirnya meneruskan perjalanan ke Pangkal Pinang.
“Kami berangkat sejak jam tujuh pagi tadi, kira-kira sampai penginapan di sini pukul 12.00. Ini kondisi fisik pemain memang sedang kelelahan setelah dari perjalanan,” ungkap Sapto ketika dihubungi Espos via telepon, Senin.
Sapto pun berharap anak asuh Widyantoro itu bisa kembali bugar ketika turun di lapangan, Selasa sore. Untuk menggenjot kebugaran pemain, Andrid Wibawa dkk. disarankan untuk beristirahat dengan cukup dan mengonsumsi suplemen, plus vitamin.
“Selain itu mereka tidak boleh keluyuran. Jadi jadwal diperketat. Tidak boleh main-main dahulu sebelum bertanding, karena tujuan kami memang bertanding,” tutur Sapto.
Hal senada diungkapkan Widyantoro. Ia pun hanya memberi porsi latihan ringan ketika skuat Laskar Sambernyawa menjajal lapangan di Junjung Besoah, Senin sore. Pelatih berusia 43 tahun tersebut menyatakan faktor kelelahan tidak boleh dijadikan alasan bagi timnya ketika melawan Bangka.
“Untuk masalah teknik kami sudah siap. Namun, faktor nonteknis seperti kelelahan memang perlu diwaspadai. Begitu juga nonteknis seperti yang terjadi di Magelang [faktor ketidakadilan wasit],” urai Wiwid, sapaan Widyantoro, yang kembali menyinggung kinerja wasit di Divisi Utama. (Hanifah Kusumastuti/JIBI/Solopos)
