Sport
Selasa, 2 September 2014 - 14:50 WIB

JELANG ASIAN GAMES XVIII/2014 : Persiapan Timnas Voli Pantai Kurang, Target Emas Dinilai Terlalu Mengada-ada

Redaksi Solopos.com  /  Jumali  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Dok)

Harianjogja.com, JAKARTA —  Voli pantai digadang-gadang menyumbangkan medali emas pada Asian Games XVII/2014 Incheon, Korea Selatan. Dengan persiapan yang compang-camping selama ini, target itu dinilai terlalu mengada-ada.

Tim voli pantai mempunyai rekam jejak yang tak buruk-buruk amat di Asian Games. Sejak 1994, voli pantai menyumbangkan medali untuk kontingen ‘Merah Putih’. Perak diraih pasangan Agus Salim dan Irilkuhun pada Asian Games 1988 Bangkok, Thailand. Empat tahun berikutnya, Agus Salim yang berpasangan dengan Koko Prasetyo Darkuncoro meraih hasil serupa.

Advertisement

Hasil positif itu terhenti di Guangzhou empat tahun silam. Koko yang berpasangan dengan Andi Ardiansyah tak mampu mengulang torehan di perhelatan sebelumnya. Mereka pulang tanpa medali apapun.

Kala itu persiapan memang apa adanya. Andi/Koko hanya melakoni satu kali uji coba level Asia. Tapi paling tidak, performa mereka bisa dijadikan acuan penetapan target. Di kejuaraan Asia 2010 di Haikou, Andi/Koko meraih medali perak. Mereka juga masih dominan di Asia Tenggara.

Advertisement

Kala itu persiapan memang apa adanya. Andi/Koko hanya melakoni satu kali uji coba level Asia. Tapi paling tidak, performa mereka bisa dijadikan acuan penetapan target. Di kejuaraan Asia 2010 di Haikou, Andi/Koko meraih medali perak. Mereka juga masih dominan di Asia Tenggara.

Kini dengan persiapan yang lebih buruk–tak ada uji coba di level Asia Tenggara dan tak mendapatkan medali apapun di kejuaraan Asia—voli pantai dipatok emas. Andi yang sudah beralih menjadi pelatih geleng-geleng kepala keheranan dengan target itu. Dia menilai patokan ke perhalatan yang bergulir 19 September hingga 4 Oktober itu terlalu mengada-ada.

“Kalau kita terlalu pede (percaya diri) dengan emas, nanti malah jadi bahan tertawaan orang-orang. Kami harus berkaca dengan persiapan sendiri. Selama 2013 itu kita ngapain? Tidak ada aktivitas, ikut SEA Games saja juga tidak. Uji coba dibatasi dua kali. Ya kita berkaca sajalah dari situ,” kata Andi kepada detikSport, Selasa (2/9/2014)

Advertisement

“Kita juga tidak berani sebagai pelatih langsung menargetkan tinggi. Kasian anak-anak kalau terlalu dibebani, makanya target perak dulu. Toh, kalau sudah masuk final, tidak mungkinlah kita sia-siakan begitu saja. Mati di lapangan, mati dah,” tambahnya.

Berkaca pada Kejuaraan Asia tahun ini di Jinjiang, China, Kazakhstan yang masih dominan. Diikuti Qatar dan China.

Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) bersikukuh voli pantai bisa mendapatkan emas. Latihan yang digeber setahun terakhir dianggap jadi modal yang cukup.

Advertisement

“Mereka berpeluang mendapatkan perak, tapi bisa saja di sana (di Incheon) naik. Kita berharap yang ditargetkan perak bisa menjadi emas. Kalau optimistis kan harus begitu,” kata Suwarno.

“Sejauh ini mereka persiapannya bagus kok. Kalau mereka merasa persiapannya kurang bararti mereka yang salah, karena jika bicara dukungan semua juga kurang. Begitu dengan uji coba, kalau ternyata try out kurang, harusnya bisa memaksimalkan waktu dengan latihan yang cukup

“Uji coba itu bisa dijalani atlet karena ada event-nya. Tapi kalau ternyata tidak ada, ya bukan berarti mereka tidak bekerja maksimum. Justru harusnya maksimalkan waktu dengan latihan yang cukup,” katanya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif