News
Senin, 1 September 2014 - 01:40 WIB

WABAH EBOLA : Zmapp Jadi Harapan Baru Perangi Ebola

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga West Point merayakan pencabutan karantina oleh pemerintah Liberia, di Monrovia, Sabtu (30/8/2014). Massa bernyanyi dan menari di jalan-jalan di kawasan pantai dari West Point di Monrovia, karena pemerintah mengangkat tindakan karantina yang dirancang untuk mencegah penyebaran virus mematikan Ebola. (JIBI/Solopos/Reuters)

Solopos.com, SOLO — Harapan akan adanya sebuah terobosan memerangi Ebola menguat seiring keberhasilan obat yang diberi nama ZMapp dalam uji coba yang dilakukan pada monyet. Eksperimen yang melibatkan 18 ekor kera tersebut memetik keberhasilan 100 persen.

Monyet-monyet yang terinfeksi virus Ebola itu dapat disembuhkan. ZMapp merupakan campuran dari tiga antibodi yang dirancang untuk menetralisasi virus mematikan tersebut.

Advertisement

Penelitian baru penanganan virus Ebola yang mewabah di Afrika Barat dan telah merenggut 1.552 nyawa itu dipublikasikan di situs jurnal Nature seperti dilansir Dailymail.co.uk, akhir pekan kemarin. Sebanyak 18 kera jenis rhesus dapat pulih, sementara kondisi tiga monyet yang tidak diobati, semakin parah lalu mati.

“ZMapp melebihi keberhasilan dari terapi lain yang telah dijelaskan sejauh ini, dan hasil menjamin pengembangan lebih lanjut dari ramuan ini untuk penggunaan klinis,” tulis tim ilmuwan yang dipimpin oleh Dr Gary Kobinger, dari Public Health Agency Kanada di Nature.

Sementara itu, dua dokter Amerika Serikat (AS)  yang diberi obat setelah terinfeksi Ebola saat bekerja di Liberia pun dapat pulih. Meski demikian belum diketahui dengan pasti apakah mereka terselamatkan karena ZMapp atau karena sebab lain, mengingat sekitar 45 persen dari mereka yang terinfeksi bertahan tanpa pengobatan.

Advertisement

Satu hal lain, setidaknya dua pasien yang dirawat dengan ZMapp akhirnya meninggal. Di sisi lain muncul dugaan hal itu karena keterlambatan pengobatan.

“Kami berharap uji keamanan awal pada manusia dapat segera dilakukan, sebaiknya dalam beberapa bulan ke depan, untuk memungkinkan penggunaan  ZMapp sesegera mungkin.”

Perkembangan ZMapp dan keberhasilannya dalam mengobati stadium lanjut infeksi Ebola digambarkan sebagai prestasi monumental oleh Profesor Thomas Geisbert, pakar dari Universitas Texas. “Langkah penting berikutnya adalah untuk menilai secara resmi keamanan dan efektivitasnya,” ujar dia.

Advertisement

Profesor Martin Hibberd dari London School of Hygiene & Tropical Medicine, juga angkat bicara terkait temuan itu.  “Ini studi yang dirancang dengan sangat baik dengan hasil lebih baik dari hasil yang yang di perkirakan. Memberikan harapan besar untuk uji klinis di masa depan. Saya berharap tim dapat menerima dana yang cukup untuk melakukan uji klinis langsung karena ini adalah pilihan pengobatan potensial yang paling canggih yang tersedia sepengetahuan saya,” kata dia.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif