News
Senin, 1 September 2014 - 09:32 WIB

KRISIS UKRAINA : Putin Sebut Ukraina Sebagai “Negara Bagian” Rusia, Media Barat Geger

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Vladimir Putin di salah satu yahct-nya. (Daily Mail)

Solopos.com, SOLO — Presiden Rusia,Vladimir Putin, Minggu (31/8/2014), ingin menyatakan akan melakukan pembicaraan langsung dengan pemimpin wilayah selatan dan timur Ukraina serta menyebut wilayah itu sebagai “statehood” atau negara bagian. Hal ini menunjukkan Putin menganggap kawasan itu sudah jadi milik Rusia.

Dikutip Reuters, Putin mengatakan hal itu dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi Channel 1. Penggunaan kata “statehood” oleh Putin diartikan media Barat sebagai ungkapan implisit dukungan terhadap kemerdekaan wilayah selatan dan timur Ukraina.

Advertisement

Namun hal ini dibantah oleh Juru Bicara Putin, Dmitry Peskov. Peskov mengatakan tidak ada dukungan baru dari Moskow terhadap pemberontak Ukraina.

Putin juga membandingkan pemerintah Ukraina dengan Nazi dan memperingatkan Barat untuk tidak mengacaukan situasi. Seperti diketahui, Uni Eropa dan AS telah mempersiapkan sanksi untuk menghentikan keterlibatan Rusia dalam konflik di Ukraina.

Jerman mencurigai Moskow akan mencoba membangun koridor darat untuk menyuplai logistik perang ke Crimea (wilayah selatan Ukraina yang telah dicaplok Rusia). Minggu lalu, perang telah meluas ke wilayah perairan perbatasan Ukraina-Rusia. Kelompok pemberontak mengklaim telah membakar kapal Ukraina di Laut Azov dengan tembakan dari darat. Pihak Ukraina telah mengonfirmasi hal ini dan upaya penyelamatan sedang berlangsung.

Advertisement

Pasukan Ukraina bersama pemerintah lokal sedang menguatkan pertahanan di pangkalan Mariupol. Mariupol merupakan salah satu kota besar di kawasan Laut Azov yang sedang diserang kelompok pemberontak pro Rusia sepanjang pekan lalu.

Ukraina dan Rusia saling berupaya memasuki territorial lawan. Pemerintah Ukraina menyatakan pasukan Rusia telah membantu kelompok pemberontak pro Rusia sehingga mereka sulit diberantas.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif