Soloraya
Senin, 1 September 2014 - 20:31 WIB

KERACUNAN KLATEN : 16 Siswa SD Delanggung Keracunan Jajanan Sekolah

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi keracunan massali (Dok/JIBI)

Solopos.com, KLATEN–Keracunan terjadi di Klaten. Sebanyak 16 siswa SDN 6 Delanggu mengalami keracunan setelah menyantap makanan yang dibeli dari penjual jajanan di sekolah saat jam istirahat, Senin (1/9/2014).

Para siswa tersebut mengalami sakit perut dan pusing sehingga langsung dibawa ke puskesmas setempat. Berdasarkan informasi yang diperoleh Solopos.com, kejadian bermula ketika saat jam istirahat para siswa membeli makanan di pedagang yang berjualan di depan sekolah. Ada berbagai jenis makanan yang dijual, salah satunya es krim yang dilumuri cokelat.

Advertisement

Sekitar pukul 10.30 WIB, belasan siswa mulai merasakan mual pada perut dan merasakan pusing dalam waktu bersamaan.

Pihak sekolah yang mengetahui hal tersebut langsung membawa belasan siswa itu ke Puskesmas Delanggu untuk mendapat perawatan dari tim medis. Beruntung, tidak ada yang sampai menjalani rawat inap sehingga siswa diperbolehkan untuk pulang.

Mendapat informasi tersebut, Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten langsung mengirimkan tim untuk mengetahui penyebab terjadinya keracunan. Tapi, tim kesulitan memeriksa sampel makanan yang dimakan para siswa karena sudah tidak ada sisanya.

Advertisement

“Kami kesulitan memeriksa penyebabnya karena sampel makanan sudah tidak ada. Dugaan kami, penyebab keracunan pada olesan cokelat es krim yang dimakan siswa sehingga mereka mengeluh pusing dan sakit perut,” kata Kasi Pencegahan dan Pengamatan Penyakit Dinkes Klaten, Veronica Retno, kepada wartawan, Senin.

Penyuluhan Sekolah

Dalam waktu dekat, pihaknya akan mengadakan penyuluhan ke sekolah agar siswa lebih hati-hati saat membeli jajanan. Sebab, Dinkes beberapa kali menemukan kasus yang sama karena makanan yang dibeli dari pedagang makanan.

Advertisement

“Beruntung, dalam kejadian ini tidak ada siswa yang menjalani rawat inap,” tuturnya.

Di sisi lain, Kepala Dinkes Klaten, Ronny Roekmito, menambahkan penyuluhan ke sekolah terus dilakukan untuk mencegah terulangnya kasus yang sama. Ia juga kerja sama dengan puskesmas agar rutin mengadakan penyuluhan ke sekolah.

“Kasus di Delanggu ini merupakan peristiswa keracunan kali ketiga selama sebulan terakhir. Kami harap orang tua dan pihak sekolah bisa mengawasi makanan yang dikonsumsi anak-anak,” imbuhnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif