News
Senin, 1 September 2014 - 17:55 WIB

Jelang Pensiun, Presiden SBY Kebanjiran Job

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Presiden SBY di Raja Ampat, Papua Barat, Sabtu (23/8/2014). (JIBI/Solopos/Antara/Prasetyo Utomo)

Solopos.com, JAKARTA — Istana membenarkan banyaknya tawaran pekerjaan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pasca turun dari jabatannya sebagai pemimpin negeri ini.

Staf Khusus Presiden bidang Hubungan Internasional, Teuku Faizasyah, mengatakan tawaran pekerjaan yang datang untuk orang Presiden SBY tergolong banyak, termasuk dari lembaga internasional. PBB, ujarnya, hanya salah satu. Baca: Selesai Menjabat, SBY Tetap Mainkan Peran Bersama PBB.

Advertisement

“Banyak lembaga apakah itu di bidang lingkungan, di bidang penanganan konflik, mereka berharap kontribusi nyata, apakah secara struktural, formal, menjadi katakanlah patron, di salah satu institusi internasional,” ujarnya di Kantor Presiden Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (1/9/2014).

Oleh karena itu, ujarnya, meski akan pensiun dari jabatan Presiden RI, SBY tetap akan mengalami kesibukan. Saat ini, Teuku Faizasyah mengaku masih mendata dan mengompilasi berbagai tawaran yang masuk untuk kemudian disampaikan secara langsung kepada SBY.

“Tentunya semua itu akan kami kompilasi dan sampaikan ke Presiden [SBY], kira-kira beliau akan tertarik yang mana. Ini juga menyangkut komitmen jangka panjang. Pengaturan waktu dan jadwal, ya tetap akan sibuk pada intinya,” katanya.

Advertisement

Hanya saja Teuku Faizasyah enggan menyebutkan lembaga-lembaga yang telah melamar SBY tersebut. Menurut dia, saat ini belum tepat mengemukakan hal tersebut. “Saya tidak boleh sebutkan. Nanti setelah bapak putuskan. Kalau bapak nanti sudah memutuskan, bahwa beliau confirm, nanti diumumkan. Di PBB misalnya,” katanya.

Menurut Faiz, jenis peran yang ditawarkan untuk dapat dilakukan SBY pasca lengser beragam. Antara lain dengan menjadi perwakilan Indonesia untuk bertemu pimpinan negara lain dan berbicara tentang persoalan bilateral maupun kawasan.

“Beliau dinilai cakap, sangat memahami perkembangan Indonesia dan perkembangan hubungan bilateral, juga kawasan. Tentunya pemikiran-pemikiran beliau akan sangat dihargai,” katanya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif