Jogja
Senin, 1 September 2014 - 07:20 WIB

GELOMBANG TINGGI PANTAI SELATAN : Diterjang Ombak, Kapal Nelayan Terbalik

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Sebuah kapal jungkung milik nelayan di Pantai Baron, Kemadang, Tanjungsari terbalik di perairan Pantai Baron, Sabtu malam (30/8/2014) setelah diterjang ombak.

Koordinator Search And Rescue (SAR) Satlinmas Wilayah Operasi II Marjono mengatakan kapal yang terbalik bernama HB 02. Kapal tersebut diawaki Waryono dan Slamet warga Desa Kemadang, Tanjungsari. Beruntung kedua nelayan berhasil selamat.

Advertisement

“Kejadiannya sekitar pukul 21.45 WIB. Mereka hendak mendarat di Pantai Baron setelah melaut,” ungkap dia, Minggu (31/8/2014).

Namun, ketika berada 50 meter di perairan dari garis pantai, tiba-tiba mesin kapal mengalami masalah. Kemudian ombak besar datang dan membuat kapal terbalik. Kedua nelayan pun berteriak minta tolong. Anggota SAR Satlinmas yang tengah berjaga di Posko SAR Baron bergegas menolong dibantu warga.

Kedua nelayan dan kapal berhasil dievakuasi dengan memakan waktu sekitar 15 menit. Kapal dievakuasi dengan ditarik menggunakan tali. Salah satu nelayan Waryono mengalami luka di pelipis karena terkena katir atau penyeimbang kapal.

Advertisement

“Kapal tidak mengalami kerusakan. Hanya jaring nilon yang dibawa menjadi kusut namun bisa diperbaiki,” imbuh dia.

Selain jaring nilon yang kusut,tujuh ekor  ikan caru hasil tangkapan sejak pukul 18.00 WIB pun hilang. Setiap ikan caru bisa memiliki berat hingga lima kilogram. Setiap kilogramnya seharga Rp25.000. Namun, kedua nelayan tersebut harus merelakan hasil tangkapannya hilang.

“Kami mengimbau kepada nelayan untuk melengkapi diri dengan baju pelampung. Nelayan juga harus hati-hati karena cuaca berangin. Misal kemarin malam tidak ada yang mendengar teriakannya, kapalnya mungkin sudah tidak bisa diselamatkan,” imbuh dia.

Advertisement

Marjono menambahkan kemarin malam sekitar 30 kapal berangkat mencari ikan tongkol. Rata-rata mereka berangkat pukul 18.00 WIB. Ada yang membawa jaring nilon ada pula yang membawa jaring kedoran.

Berbeda dengan Wilayah Operasi II, di Wilayah Operasi I kebanyakan kasus yang menimpa nelayan yakni kapal menghantam karang atau pemecah ombak di Pelabuhan Sadeng. Koordinator SAR Satlinmas Wilayah Operasi I Handoko menuturkan dua kejadia terjadi pada Minggu (24/8/2014) dan Kamis (28/8/2014).

“Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut,” ungkap dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif