Jogja
Senin, 1 September 2014 - 15:40 WIB

FKY 2014 : Bioskop Tamansari Sedot Minat Pengunjung

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Harianjogja.com, JOGJA—Sebagai salah satu rangkaian acara Festival Kesenian Yogyakarta (FKY) XXVI 2014, Bioskop Tamansari menjadi salah saru acara yang mampu menyedot banyak perhatian publik.

Digelar di Pelataran Tamansari, Sabtu (30/8/2014) malam, acara yang rencananya akan digelar selama lima hari hingga 3 September 2014 mendatang memutar tiga judul film, masing-masing Jampi Gugat karya Antonius J.Haryono, Rena Asih karya Lingga Galih Permadi, dan sebuah film omnibus berjudul Sudut Kota Bercerita karya Syamarda Swandyka, Eka Wahyu, Umar Syaefuloh, Fietra Rey. Film berdurasi satu jam itu terdiri atas: Pagi, Sirine, Dilarang Berjualan Disini, dan Not For Sale.

Advertisement

Koordinator acara Andrika menjelaskan, melalui acara tersebut pihaknya ingin menunjukkan bahwa kesenian di Jogja tidak hanya seni pertunjukan dan seni tradisi saja. Dia ingin membuktikan bahwa film bisa menjadi salah satu bentuk hasil kreatif dan karya seni juga masih tumbuh subur di Jogja.

“Setidaknya melalui Bioskop Tamansari ini, kami ingin membuktikannya,” ucapnya kepada Harianjogja.com, Minggu (31/8/2014).

Melalui acara tersebut, pihaknya berencana akan memutar 26 film beragam genre, mulai dari dokumenter hingga film fiksi yang rata-rata merupakan hasil produksi dari para seniman film Jogja. Dari 26 film itu, 24 di antaranya merupakan hasil seleksinya terhadap 55 judul film yang diterima panitia.

Advertisement

Sementara dua judul film lainnya merupakan kompilasi dari pemenang Festival Film Indie Jogja 2013 untuk kategori pelajar. Tak hanya Bioskop Tamansari, pada Sabtu malam, panitia FKY XXVI 2014 juga menggelar Panggung Kleringan II. Acara ini merupakan kelanjutan dari Panggung Kleringan I yang digelar sehari sebelumnya, di tempat yang sama, yakni di bawah Jembatan Kleringan.

Di Panggung Kleringan II, beberapa seniman musik dan tari menampilkan kepiawaiannya. Sebut saja misalnya Sekar Jindra dengan gamelannya, Individual Life yang menampilkan musik Post Rock dengan beragam instrumen klasik, Acapella Mataram yang menampilkan musik acapella berbahasa Jawa, dan Vertigong yang memainkan musik jaz dengan diiringi oleh gamelan.

Selain itu, di hari yang sama, tepatnya di Pasar Seni Plasa Pasar Ngasem juga digelar workshop seni secara berangkai, dimulai dari workshop membuat keramik, gerabah, hingga workshop origami dengan tema binatang.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif