Soloraya
Minggu, 31 Agustus 2014 - 21:12 WIB

PDAM BOYOLALI : Wah, Sudah 5 Hari Air PDAM Boyolali Mampet!

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi air PDAM (JIBI/Solopos.com/Dok.)

Solopos.com,BOYOLALI — Sejumlah warga dari empat desa di Kecamatan Sawit, Boyolali, mengeluh lantaran air dari saluran Perusahaan Air Daerah Minum (PDAM) yang mereka andalkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mampet.

Salah seorang warga RT 005/RW 001 Desa Jatirejo, Eka Nugroho, mengatakan air PDAM mati sejak Rabu (27/8/2014). Selain di Desa Jatirejo, air PDAM tidak lagi bisa dimanfaatkan di Desa Bendosari, Desa Karang Duren, dan Desa Guwokajen.

Advertisement

“Awalnya kami menyangka air PDAM mati hanya untuk sebentar satu hari atau dua hari. Kami memaklumi mungkin air mati karena terkendala dengan musim kemarau. Namun, ini sudah lima hari mati tidak kunjung keluar [air],” kata Eka saat menghubungi Solopos.com, Minggu (31/8/2014).

Eka memprediksi terdapat lebih dari 200 rumah tangga dari empat desa tersebut yang mengalami dampak kerugian karena air PDAM mati. Mereka terpaksa menumpang ke rumah tetangga atau sanak saudara yang dinilai masih memiliki stok air bersih di rumah.

“Saat saya hendak menyalahkan air, ternyata mati. Akibat air PDAM mati tersebut, masyarakat yang nyalur [air PDAM] harus pergi ke rumah tetangga atau saudara. Kami membutuhkan air bersih untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, dari masak sampai mandi,” ujar Eka.

Advertisement

Air kuning
Kualitas air tanah di empat desa di Kecamatan Sawit, lanjut Eka, dalam kondisi buruk. Menurutnya, air tanah di sekitar mereka mengandung zat besi dan berisiko tinggi mengganggu kesehatan. Warga lebih memilih menjadi pelanggan PDAM.

“Rata-rata air sumur atau air tanah di empat desa kami ini mengandung zat besi. Air berwarna kuning. Warga lebih memilih untuk nyambung air ke PDAM untuk mandi, cuci dan kakus [Kakus],” imbuh Eka.

Senada dengan Eka, warga Kecamatan Sawit lain, Trianto mengatakan sudah menanti selama lima hari air PDAM untuk kembali menyala. Warga mengaku tidak banyak mengetahui penyebab air PDAM tetap mati dan akhirnya mengganggu aktivitas warga sehari-hari tersebut.

Advertisement

“Saya mendengar ada isu disel milik PDAM untuk mengangkat air dari sumur dalam rusak. Jadi air tersebut tidak bisa naik dan dinikmati pelanggan. Namun, kami jelas tidak mengetahui penyebab pasti. Pihak PDAM katanya mau memeriksa [penyebab air mati] namun sampai saat ini tidak kunjung menyala [air PDAM],” kata Trianto.

Trianto berharap PDAM segera menyelesaikan permasalahan warga ini. Air menjadi kebutuhan pokok yang setiap hari diperlukan untuk bertahan hidup. Apalagi, saat ini musim kemarau, air jarang ditemui di banyak tempat, terutama air bersih.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif