Jogja
Jumat, 29 Agustus 2014 - 09:40 WIB

Sleman Belajar Pengelolaan Potensi Bambu di Bali

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Dok)

Harianjogja.com, BANGLI-Potensi bambu di Sleman selama ini tidak dikelola dengan baik. Padahal rencananya Sleman akan dijadikan pusat perbambuan, khususnya di Jawa.

Pemkab Sleman kemudian berkunjung ke Kabupaten Bangli, Denpasar, Kamis (29/8/2014), untuk mempelajari pengelolaan hasil hutan bambu.

Advertisement

Sleman memiliki 30 hektare lahan bambu di kawasan lereng Gunung Merapi, Cangkringan. Bupati Sleman, Sri Purnomo, mengaku potensi itu budidaya belum terjamah. “Padahal potensinya ada di mana-mana,” ujarnya.

Selain pasar lokal, kerajinan bambu Sleman sudah diekspor juga ke berbagai negara. “Tapi kebanyakan bambu yang untuk bahan kerajinan justru ambil dari Jawa Tengah,” tambah Sri Purnomo.

Staf Ahli Bupati Bangli Bidang Pembangunan, Dewa Made Siangan mengatakan Bangli merupakan sentra bambu di Bali. “Kerajinannya seperti aneka anyaman bambu dan kerajinan dari akar bambu,” ucapnya.

Advertisement

Sebanyak 98% usaha kreatif di Bangli diisi usaha kerajinan bambu. Sementara 33 persen pekerja di Bangli adalah pengrajin bambu.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif