Jogja
Jumat, 29 Agustus 2014 - 14:20 WIB

Revitalisasi Monumen Nyi Ageng Serang Terkendala Pengalihan Arus

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Patung Nyi Ageng Serang di Wates Kulonprogo (JIBI/Harian Jogja/MG Noviarizal Fernandez)

Harianjogja.com, KULONPROGO–Pengalihan arus lalu lintas dari jalur pantura ke jalur selatan mulai mengganggu aktivitas proyek penataan Monumen Nyi Ageng Serang (NAS). Apalagi saat ini proyek penataan tersebut difokuskan pada pelebaran jalan.

“Pengerjaannya saat ini sangat terkendala oleh pengalihan arus. Kendaraan besar yang melintas dan padatnya arus cukup menghambat pengerjaan,” ujar Kabid Ciptakarya Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kulonprogo, Zahram Asurawan, Kamis (28/8/2014).

Advertisement

Pengerjaan proyek tersebut sudah dimulai sejak pertengahan Ramadan pada Juli lalu. Sejak rusaknya Jembatan Comal yang berada di Pemalang, Jawa Tengah, arus kendaraan dari  jalur Pantura beralih ke jalur Selatan. Kepadatan arus pun mulai terasa di kawasan Jalan Nasional di wilayah Kulonprogo, terutama memasuki Kota Wates.

Pelaksana Proyek dari PB Pulo Wangi Dono mengatakan tahap awal proyek ini difokuskan pada pemerataan jalan, pelebaran jalan pembuatan saluran drainase. Pelebaran jalan ini merupakan tahapan untuk mempermudah pengerjaan proyek pemindahan Monumen Nyi Ageng Serang.

Zahram menambahkan proyek ini terbagi atas dua tahapan. Tahapan pertama pelebaran jalan yang akan ditargetkan berjalan tiga bulan. Pelebaran jalan diharapkan selesai pada bulan September. Meski arus lalu lintas cukup padat, namun, proyek tersebut masih berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Advertisement

“Harapannya bulan Oktober nanti pemindahan patung kuda sudah bisa dilakukan. Setelah dipindahkan, baru bisa dimulai penataan tamannya,” kata Zahram.

Selain kepadatan arus yang cukup menghambat pengerjaan, adanya papan reklame yang berada di sekitar proyek juga menjadi kendala pengerjaan proyek yang bernilai Rp700 juta itu.

“Tapi kami sudah minta izin pada pihak perizinan, Badan Penanaman Modan dan Perizinan Terpadu [BPMPT] untuk memindahkan dulu papan tersebut, agar pengerjaan proyek dapat berjalan lancar,” imbuh Zahram.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif