Soloraya
Jumat, 29 Agustus 2014 - 17:43 WIB

KISAH MISTERI : Dukuh Maut Bagi Pejabat, Mereka pun Kirim Utusan Masuk Brunggang Sukoharjo

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Salah satu sudut di Dukuh Brunggang, Weru, Sukoharjo (Aries Susanto/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SUKOHARJO–Dukuh Brunggang, Desa Krajan, Weru, Sukoharjo ditakuti para pejabat pemerintah. Ada mitos di sana, pejabat yang masuk desa itu bisa berujung musibah. (Baca Juga: Inilah Mitos Brunggang)

Para pejabat pun enggan menyambangi desa itu. Bayan desa setempat, Soekarno, saat berbincang dengan Solopos.com di rumahnya, Kamis (31/7/2014) mengatakan dukuh yang berada di perbatasan dengan Kecamatan Semin, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) itu juga pernah membuat seorang camat kehilangan jabatannya karena nekat blusukan ke sana.

Advertisement

“Sebelumnya, camat tersebut sudah diingatkan warga. Tapi nekat saja. Tak lama kemudian jabatannya dicopot karena sebuah perkara,” imbuh Soekarno.

Sekilas, Dukuh Brunggang memang tak berbeda dengan dukuh lainnya di perbatasan dengan Gunung Kidul yang tandus.

Advertisement

Sekilas, Dukuh Brunggang memang tak berbeda dengan dukuh lainnya di perbatasan dengan Gunung Kidul yang tandus.

Rumah-rumah warga masih sederhana, berpagar anyaman bambu, berlantai tanah, dan sebagian berbentuk joglo kuno khas perdesaan.

Karakteristik masyarakatnya agraris dengan memanfaatkan sawah tadah hujan. Sebagian lainnya menjadi buruh tani dan buruh batu. Lokasi geografis membuat desa itu masuk kategori desa tertinggal.

Advertisement

Kirim Utusan

Sumber Solopos.com, dari kalangan anggota DPRD Sukoharjo tak menampik adanya mitos itu. Anggota Fraksi PDIP yang enggan disebut namanya itu mengaku hingga kini memilih mengutus seseorang jika ingin menemui warga Brunggang.

“Percaya atau tidak, itu kembali ke diri masing-masing. Yang jelas, itu kepercayaan yang ada di masyarakat,” ujar dia kepada Solopos.com, belum lama ini.

Advertisement

Ngaliman, salah satu warga Weru, mengaku pernah dihubungi seorang pejabat Pemkab Sukoharjo yang ingin berkunjung dan memberikan bantuan ke Dukuh Brunggang. Pejabat tersebut rupanya waswas akan menjadi korban mitos tersebut.

“Kebetulan di Brunggang kan ada anak yang dipasung. Nah, pejabat itu ingin memberikan bantuan. Tapi karena takut berisiko, dia menitipkan uang ke saya untuk diberikan kepada keluarga anak yang dipasung,” ujar dia.

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif