News
Jumat, 29 Agustus 2014 - 18:20 WIB

KETUA UMUM GERINDRA WAFAT : Tolak Patenkan Hasil Penelitian

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ketua Umum Partai Gerindra, Suhardi (Desi Suryanto/JIBI/Harian Jogja)

Harianjogja.com, JOGJA – Guru Besar Fakultas Kehutanan sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, Prof. Dr. Suhardi, meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Pertamina Jakarta, Kamis (28/8/2014)  pukul 21.40 WIB. Jenazah dimakamkan di pemakaman Keluarga Besar UGM di Sawit Sari, Jumat (29/8/2014) pukul 15.30. Sebelum dikembumikan, jenazah diberikan penghormatan terakhir dari civitas akademika di Balairung, Gedung Pusat UGM.

Sejumlah tokoh nasional seperti Amien Rais, Fadli Zon, dan Yahya Muhaimin turut menghadiri acara penghormatan terakhir untuk almnarhum. Dalam sambutan penghormatan terakhir untuk almarhum, Rektor UGM, Pratikno, UGM menyampaikan rasa duka  mendalam atas meninggalnya sosok putra terbaik bangsa sekaligus sosok alumni UGM yang patut diteladani.

Advertisement

“Almarhum adalah sosok ideal alumni dan juga sosok ideal dosen Universitas Gadjah Mada,” papar  Pratikno dalam  mewakili Keluarga Besar UGM.

Alrmarhum, kata Pratikno, termasuk seorang akademisi yang sangat produktif. Banyak karya akademiknya yang telah dihasilkan terkait rehabilitasi hutan tropika, penghutanan lahan pasir, dan pengembangan tanaman pangan di kawasan hutan.

“Karya-karya ini telah dipublikasikan di berbagai jurnal nasional dan internasional,” ujarnya.

Advertisement

Kendati produktif di bidang akademiknya, almarhum dikenal selalu menolak untuk mempatenkan semua produk hasil penelitiannya dengan alasan rakyat telah membiayai pendidikannya selama ini.

“Bukan semata memproduksi ipteks yang digunakan orang lain, ia juga mengaplikasikan inovasinya bagi kepentingan masyrakat,” katanya.

Salah satu yang dilakukan oleh Suhardi adalah penanaman pohon cemara udang di pantai samas. Almarhum juga menjadi motor bagi pengembangan penanaman kayu meranti yang kini merupakan salah satu pohon produktif di Indonesia. Selain itu, dia juga menjadi inisiator dan pelopor tanaman pangan seperti ketela pohon, ketela rambat, gerut, ganyong, dan gadung.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif