Soloraya
Jumat, 29 Agustus 2014 - 16:45 WIB

JALUR EVAKUASI MERAPI : Rambu Evakuasi Dipasang, Kali Ini Berlabel SNI dan Tahan Panas

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten bersama anggota Kodim 0723 Klaten memasang rambu jalur evakuasi di Dukuh Petung, Desa Sidorejo, Kemalang, Klaten, Jumat (29/8/2014). (Chrisna Chanis Cara/JIBI/Solopos)

Solopos.com, KLATEN – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten mengganti 30 rambu jalur evakuasi yang rusak dengan penanda baru di sejumlah desa di lereng Gunung Merapi, Jumat (29/8/2014).

Pantauan solopos.com, rambu jalur evakuasi dibutuhkan di tiga desa rawan bencana seperti Balerante, Sidorejo dan Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang. Idealnya, penanda evakuasi terpasang dari kawasan rawan bencana hingga barak pengungsian.

Advertisement

Namun hingga kini pemasangan rambu belum maksimal menyentuh selter pengungsi. Pemkab memiliki tiga barak pengungsian yang tersebar di Desa Kebondalem Lor, Prambanan, Desa Menden, Kebonarum dan Desa Demakijo, Karangnongko.

“Kalau melihat jumlahnya memang belum mencukupi. Secara bertahap [rambu] akan kami pasang hingga menjangkau selter,” ujar Kepala BPBD, Sri Winoto, saat ditemui wartawan di sela pemasangan rambu di Desa Sidorejo.

Sebagai informasi, pascaerupsi Merapi 2010 banyak rambu di jalur evakuasi rusak. Sebagian bahkan hilang dicuri orang tak bertanggung jawab. Winoto menjamin rambu penanda yang baru lebih awet karena berlabel Standar Nasional Indonesia (SNI) dan juga tahan panas.

Advertisement

Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Sidorejo, Jemakir, mengatakan keberadaan rambu evakuasi sangat bermanfaat bagi upaya kesiapsiagaan bencana. Pihaknya juga mendorong warga sekitar membuat penanda sederhana secara swadaya dari kertas maupun karton. “Langkah itu dapat dilakukan sembari menunggu rambu permanen,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif