Solopos.com, SUKOHARJO–Dukuh Brunggang, Sukoharjo ternyata menyimpan kisah misteri yang hingga kini masih terjadi. Mitos yang diwariskan turun temurun membuat Dukuh Brunggang, Desa Krajan, Weru, Sukoharjo ditakuti para pejabat pemerintah. Para pejabat pun enggan menyambangi desa itu.
Sebuah kisah tragis terjadi pada 1980-an. Seorang dokter yang juga pejabat teras di Pemkab Sukoharjo mendadak jatuh sakit. Tak lama kemudian dokter itu mengembuskan napas terakhir.
Beberapa waktu sebelumnya, dokter itu mengunjungi sebuah dukuh di Desa Krajan, Kecamatan Weru, Sukoharjo, yang bernama Brunggang.
Warga pun geger. Sebagian memercayai kematian dokter itu karena nekat memasuki dukuh yang menurut mitos pantang dimasuki pejabat.
Warga pun geger. Sebagian memercayai kematian dokter itu karena nekat memasuki dukuh yang menurut mitos pantang dimasuki pejabat.
“Saat itu, dokter tersebut berkunjung untuk penilaian lomba kebersihan antardesa,” tutur Bayan desa setempat, Soekarno, saat berbincang dengan Solopos.com di rumahnya, Kamis (31/7/2014).
Menurut Soekarno, bukan kali itu saja mitos di Dukuh Brunggang memakan korban.
“Sebelumnya, camat tersebut sudah diingatkan warga. Tapi nekat saja. Tak lama kemudian jabatannya dicopot karena sebuah perkara,” imbuh Soekarno.
Sekilas, Dukuh Brunggang memang tak berbeda dengan dukuh lainnya di perbatasan dengan Gunung Kidul yang tandus. Rumah-rumah warga masih sederhana, berpagar anyaman bambu, berlantai tanah, dan sebagian berbentuk joglo kuno khas perdesaan.
Karakteristik masyarakatnya agraris dengan memanfaatkan sawah tadah hujan. Sebagian lainnya menjadi buruh tani dan buruh batu. Lokasi geografis membuat desa itu masuk kategori desa tertinggal.
Namun, bukan karena itu Brunggang menjadi unik.
Melainkan adanya mitos yang menyatakan daerah tersebut pantang dikunjungi pejabat.
Mitos ini rupanya juga bukan sekadar isapan jempol. Sejumlah pejabat mengaku masih percaya terhadap mitos tersebut.