Soloraya
Kamis, 28 Agustus 2014 - 22:15 WIB

3 Pelajar SMP dan 1 Siswa SMK di Wonogiri Diberi Sanksi Adat Ini Alasannya

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, WONOGIRI–Empat pelajar berlainan jenis digerebek warga saat berada di dalam rumah. Keempat pelajar itu terbagi atas dua siswi dan dua siswa.

Tiga pelajar di antaranya belajar di SLTPN di Kecamatan Pracimantoro dan seorang pelajar lagi belajar di SMK swasta di Kecamatan Pracimantoro.

Advertisement

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Kamis (28/8/2014), penggerebakan dilakukan warga Desa Sambiroto, Kecamatan Pracimantoro, Selasa (26/8). Penggerebekan oleh warga diduga dilakukan karena dua siswa bertamu hingga larut malam.

Usai digerebek keempatnya disidang adat. Salah seorang warga Pracimantoro, Raharjo bercerita, tiga pelajar SLTPN itu berinisial Res, Ris dan Fad sedangkan seorang pelajar SMK berinisial Her.

Advertisement

Usai digerebek keempatnya disidang adat. Salah seorang warga Pracimantoro, Raharjo bercerita, tiga pelajar SLTPN itu berinisial Res, Ris dan Fad sedangkan seorang pelajar SMK berinisial Her.

“Kejadian pada Selasa. Olah warga keempat pelajar disidang dan didenda sesuai adat. Beberapa tahun lalu juga ada sidang adat seorang pemuda diketahui bertamu hingga larut malam dan didenda. Jumlahnya saya lupa.”

Tanggunga Jawab

Advertisement

Ditambahkan oleh Mijan, warga Pracimantoro yang lain kedua siswi SLTPN itu ditinggal kedua orangtuanya merantau.

Camat Pracimantoro, Warsito saat mengonfirmasi menyatakan persoalan tersebut telah diselesaikan secara kekeluargaan dan tidak dilaporkan ke polisi. Mantan Sekcam Paranggupito menjelaskan, keempat pelajar yang masih satu kecamatan itu digerebek warga dan disidang adat. “Informasinya, mereka didenda.”

Warsito menceritakan, dirinya tidak mengetahui secara persis apakah mereka berbuat mesum atau tidak. Namun, ujarnya, warga menilai pertemuan dua insan berlainan jenis yang masih belia tidak pantas jika hingga larut malam.

Advertisement

Menurutnya, rumah yang digerebek warga memang ditinggali kedua siswi tersebut. “Biasanya ibu kedua siswi tinggal bersama tetapi beberapa hari terakhir pergi. Kemungkinan merantau mengikuti suaminya sehingga kedua siswi itu tinggal berdua di rumahnya,” ujarnya.

Ikut Memantau

Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Wonogiri, Siswanto meminta para pendidik dan pengelola sekolah lebih tegas dan intens memantau anak didiknya.

Advertisement

“Walau di luar sekolah, pendidik dan pengelola sekolah memiliki tanggung jawab moral. Kami sangat prihatin dengan berbagai kejadian amoral yang menimpa para pelajar Wonogiri.”

Siswanto menegaskan, orangtua dan masyarakat memiliki tanggung jawab pengawasan yang sama terhadap para pelajar.

“Jika di sekolah para pelajar menjadi tanggung jawab pendidik dan pengelola sekolah tetapi jika di luar sekolah pengawasan pelajar menjadi tanggung jawab masyarakat dan orangtua.”

Tetap, tegasnya, pengelola sekolah tidak boleh acuh terhadap siswanya yang diketahui berbuat tidak baik di masyarakat. “Pendidik dan pengelola sekolah berkewajiban melakukan pembinaan terhada pelajar tersebut.”

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif