Jogja
Rabu, 27 Agustus 2014 - 20:40 WIB

PEMBATASAN BBM BERSUBSIDI : Rekomendasi Bupati Tak Berarti, Nelayan Tetap Sulit Bensin

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - BBM jenis premium (bensin) habis di SPBU Jalan Baron, Gunungkidul. (David Kurniawan/JIBI/Harian Jogja)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL- Nelayan Pantai Gesing, Kecamatan Panggang harus gigit jari. Meski sudah bermodalkan dengan surat rekomendasi dari Dinas Kelautan dan Perikanan Gunungkidul, namun mereka tetap harus antri untuk mendapatkan BBM jenis premium.

Apesnya, meski sudah mengatri berjam-jam mereka tak dapat membeli bensin. Akibatnya, rencana melaut yang telah mereka canangkan berantakan.

Advertisement

Slamet, salah satunya. Jerih payahnya menempuh jarak puluhan kilometer  dari Pantai Gesing untuk mendapatkan bahan bakar minyak jenis premium tak membuahkan hasil.

Dia harus pulang dengan tangan hampa, karena tak kebagian bahan bakar di SPBU Jalan Baron.

“Ya syukur Alhamdulillah saya tidak kebagian bensin, karena saat mengantri petugas menyatakan BBM tersebut telah habis,” katanya, Selasa (26/8/2014) malam.

Advertisement

Dia mengaku pergi bersama dengan dua nelayan Pantai Gesing lainya rela menempuh jarak 40 kilometer ke Wonosari untuk membeli BBM jenis premium.

Awalnya, mereka yakin akan dapat memenuhi kebutuhan bahan bakar untuk melaut. Apalagi, mereka juga berbekal surat rekomendasi dari Dinas Kelautan dan Perikanan Gunungkidul.

Surat rekomedasi diberikan dari DKP Gunungkidul dijadikan senjata bagi Slamet dan teman-temannya untuk mendapatkan premium. Pasalnya, surat rekomendasi itu dikeluarkan sebagai bentuk dispensasi supaya diberikan keringanan dan prioritas mendapatkan BBM.

Advertisement

Namun, keyakinan itu runtuh. Sesampainya di SPBU Jalan Baron, yang merupakan pom bensin yang diberikan kewenangan untuk melayani kebutuhan BBM nelayan di Gunungkidul, Slamet dan teman-temannya harus gigit jari. Bensin yang digunakan sebagai bekal untuk melaut tak mereka dapatkan.

“Mau bagaimana lagi, saya sudah mengantri sejak pukul tujuh malam, tapi hingga pukul sepuluh malam bensin di pom tersebut telah habis,” keluhnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif