Jogja
Rabu, 27 Agustus 2014 - 12:40 WIB

KEKERINGAN GUNUNGKIDUL : Armada Terbatas, Dropping Air Baru Dilakukan di 6 Kecamatan

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto ilustrasi dropping air bersih. (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Kepala Bidang Sosial Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Gunungkidul, Ch. Suyatmiyatun mengatakan hingga awal Agustus  sudah menghabiskan anggaran Rp150 juta untuk penyaluran air bersih. Dropping air sudah dilakukan sejak 1 Juli 2014. Namun belum seluruh daerah di Gunungkidul mendapat pasokan air bersih ini.

“Untuk tahun ini, kita menganggarkan Rp821 juta untuk menyalurkan air sebanyak 3.520 tangki. Dari anggaran tersebut, sampai saat ini sudah digunkan sebesar Rp150 juta,” sebut dia.

Advertisement

Perempuan yang akrab disapa dengan nama Atun ini menuturkan pihaknya hanya memiliki tujuh buah tangki pengangkut air. Atas alasan tersebut, Dinsosnakertrans Gunungkidul belum dapat menjangkau seluruh wilayah yang ada. Sementara ini, baru enam kecamatan yang ditangani yakni, Saptosari, Rongkop, Girisubo, Semin, Panggang dan Tepus.

“Di sejumlah kecamatan sudah memiliki mobil tangki sendiri. Jadi, fokus penyaluran di daerah-daerah kekeringan yang tidak memiliki armada pengangkut air,” jelasnya.

Ditanya perihal situasi yang terjadi di Nglipar dan Ngawen, Atun menuturkan sampai saat ini dua daerah tersebut belum meminta dropping air ke Disosnakertrans Gunungkidul. Sementara itu, kecamatan yang paling banyak meminta droping air yakni Tepus dan Rongkop.

Advertisement

“Kita tidak bisa menyalurkan air bersih ke dua kecamatan itu karena sarat untuk mendapatkan bantuan harus ada surat pengajuan bantuan air bersih,”jelasnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif