Lifestyle
Rabu, 27 Agustus 2014 - 23:31 WIB

HOTEL DI JATENG : Solo Overload Hotel, Pemprov Jateng Optimistis

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi suasana kamar The Sunan Hotel Solo (Thesunanhotelsolo.com)

Solopos.com, SOLO — Solo dinilai sudah overload hotel. Supply and demand tak lagi seimbang. Meski demikian, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) menilai masih ada potensi di Solo yang bisa dikembangkan untuk menarik wisatawan.

Pernyataan optimistis itu dikemukakan Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan Destinasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jateng, Toto Riyanto, Senin (25/8/2014).

Advertisement

Diakuinya, bisnis perhotelan di dua kota di Jateng, yakni Solo dan Semarang, sudah overload. Meski begitu, dia menilai penambahan hotel masih bisa dilakukan di kedua kota itu.

Alasannya, potensi yang dimiliki kedua kota tersebut masih bisa digenjot untuk mendatangkan wisatawan. Hal ini karena didukung rel ganda yang memudahkan akses dari Jakarta menuju kota-kota lain di Pulau Jawa.

Penonjolan Karakteristik
Ketua Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Solo, Daryono, mengamini bahwa Solo masih memiliki potensi besar untuk pengembangan pariwisata. Dia menuturkan yang perlu dilakukan saat ini adalah penonjolan karakteristik Solo.

Advertisement

Menurut dia, kota lain juga menawarkan pariwisata minat khusus, seperti meeting, incentive, convention and exhibition (MICE), kuliner, belanja, dan lainnya. “Karakter ini perlu ditonjolkan supaya menjadi pembeda dengan daerah lain. Kalau hanya event belum cukup untuk menarik wisatawan ke Solo. Kalau Solo, saya menilai yang harus ditonjolkan adalah spirit budayanya sesuai dengan visi Pemkot Solo yang menjadikan kota ini sebagai kota budaya,” ungkap Daryono.

Melalui penonjolan karakter tersebut diharapkan dapat membuat wisatawan untuk kangen dan berkunjung lagi ke Solo. Selain itu, potensi wisata yang saat ini sudah ada juga dikembangkan. Diharapkan tempat wisata tersebut tidak hanya dikunjungi tapi bisa dijadikan tempat untuk pembelajaran budaya lokal Solo.

Hotel Budget
Lebih lanjut, Toto Riyanto menyatakan booming perhotelan tidak hanya terjadi di Solo dan Semarang tapi saat ini sudah merambah ke Purwokerto dan Magelang. Purwokerto dengan objek wisata Nusakambangan juga semakin diminati.

Advertisement

Dia menilai gejala ekonomi masyarakat yang membaik membuat pemilihan akomodasi pun menjadi lebih selektif. Selama ini segmen hotel bintang empat-lima dan bintang satu berkembang sangat pesat. Namun hotel budget juga makin diminati karena tarifnya yang murah dan fasilitas yang sudah memadai.

“Kami juga akan mengembangkan wisata yang ada di perbatasan dengan provinsi lain, seperti Tegal dengan menyasar penduduk Jawa Barat dan Jakarta. Hal ini karena waktu tempuh Jakarta-Tegal hanya tiga jam menggunakan kereta. Meski begitu, kami juga akan mengembangkan pariwisata di tempat lain,” imbuhnya.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif